Soloraya
Jumat, 21 Juli 2017 - 20:15 WIB

PENEMBAKAN SRAGEN : Warga Banjar Asri Korban Teror Belum Berencana Mengungsi Meski Merasa Terancam

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kasatreskrim AKP Dimas Bagus Pandoyo (kiri) bersama anggota Satreskrim Polres Sragen di depan rumah Priyo Budi, 36, di Nglorog, Sragen, Jumat (21/7/2017). (Istimewa/Budi/Warga Nglorog)

Penembakan Sragen, warga Banjar Asri yang rumahnya ditembaki belum berencana mengungsi.

Solopos.com, SRAGEN — Warga Banjar Asri RT 004/RW 010, Kelurahan Nglorog, Sragen, Priyo Budi, 36, yang rumahnya ditembaki pada Jumat (21/7/2017) belum berencana mengungsi meski merasa terancam dan tidak aman.

Advertisement

Dihubungi Solopos.com, Jumat, Priyo mengaku tidak mengetahui persis kejadian teror itu. Padahal, Priyo bersama istri dan anak tunggalnya tidur di rumah berlantai dua itu. Ia terbangun dan kaget karena banyak polisi dan warga di depan rumahnya.

“Ada empat lubang di bodi mobil bagian belakang serta dua titik yang penyok. Peluru itu juga ada yang mengenai pagar garasi. Saya tidak mengenal mereka dan saya tidak memiliki masalah dengan mereka atau orang lain. Saya, istri, dan anak tidur di bangunan bagian belakang sehingga tidak mendengar suara tembakan,” kata Priyo.

Advertisement

“Ada empat lubang di bodi mobil bagian belakang serta dua titik yang penyok. Peluru itu juga ada yang mengenai pagar garasi. Saya tidak mengenal mereka dan saya tidak memiliki masalah dengan mereka atau orang lain. Saya, istri, dan anak tidur di bangunan bagian belakang sehingga tidak mendengar suara tembakan,” kata Priyo.

Priyo juga tidak mengetahui motif penembakan itu. Akibat peristiwa teror itu, Priyo merasa tidak nyaman dan terancam. Kendati demikian ia dan keluarganya belum ada rencana untuk mengungsi sementara ke tempat lain.

Dia mengakui pernah menjadi aktivis Tim Operasional Penyelamat Aset Negara (TOPAN) Jawa Tengah sebagai Eksekutif Investigatif. Namun, sejak 2012 Priyo sudah tidak aktif di LSM itu.

Advertisement

Priyo menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas peristiwa itu di Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sragen pada Jumat siang. Dalam pemeriksaan itu sempat ada seorang kontraktor tetapi Priyo tidak mengetahui kapasitas kontraktor tersebut dalam kasus itu.

Selain itu, dua polisi militer TNI AU Adi Soemarmo berseragam juga terlihat di Satreskrim Polres Sragen. Satu orang di antaranya sibuk membawa berkas dan mencatat.

“Setelah pemeriksaan selesai, kami akan gelar perkara bersama dengan personel Polisi Militer TNI AU di ruang saya. Untuk motifnya belum diketahui,” ujar Kasatreskrim AKP Dimas Bagus Pandoyo mewakili Kapolres Sragen, AKP Arif Budiman, saat ditemui Solopos.com di Satreskrim Polres Sragen, Jumat siang.

Advertisement

Dimas diperintah Kapolres untuk menggunakan pasal tindak pidana kejahatan secara kumulatif untuk menjerat pelaku, bukan secara berlapis. Kapolres menjelaskan pasal kumulatif itu merupakan gabungan dari sejumlah pasal tindak pidana kejahatan sementara kalau pasal berlapis itu hanya tingkatan hukuman seperti berat, sedang, dan ringan.

Pelaku penembakan itu diketahui dua orang asal Colomadu, Karanganyar, yakni seorang pecatan tentara, Sy alias Kp, 40, dibantu oknum anggota TNI Angkatan Udara (AU) Adi Soemarmo berinisial MM, 41.

“Saya sudah perintahkan Kasatreskrim untuk mengakumulasi semua potensi kejahatan yang dilakukan Kp. Kalau MM itu diserahkan ke TNI AU. Berapa ancamannya menunggu hasil pendalaman dari Kasatreskrim,” ujar Kapolres Sragen.

Advertisement

Kapolres menjelaskan Kp bukan disersi tetapi pecatan oknum tentara tetapi memiliki senpi. Arif curiga kepemilikan senpi itu ilegal. Selain itu, Arif menilai penembakan terhadap mobil dan garasi itu merupakan kejahatan berencana membuat teror yang bisa mengancam nyawa seseorang.

“Motifnya apa ya tunggu dulu lah. Aktor intelektual [siapa] itu terlalu terburu-buru juga. Kami masih mengembangkan dan mendalaminya,” tutur dia.

Sementara itu, Kepala Penerangan dan Perpustakaan TNI AU Lanud Adi Soemarmo Solo, Kapten Sus. B.R.M. Prasetyo Aryo Panji, mewakili Komandan Lanud Adi Soemarmo Solo Kolonel (Pnb.) M. Tonny Harjono, membenarkan ada laporan oknum anggota TNI AU yang diduga terlibat kasus penembakan mobil di Sragen.

Dia menyampaikan kalau ada personel berseragam dari Polisi Militer TNI AU Lanud Adi Soemarmo, itu memang tugas mereka untuk mengumpulkan data. “Kami belum menerima laporan kronologinya. Kasus itu ditangani Polisi Militer TNI AU. Proses ya ada penyelidikan dan penyidikan yang nantinya dibawa ke peradilan militer,” tuturnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif