Soloraya
Jumat, 21 Juli 2017 - 20:35 WIB

PENATAAN PKL SOLO : Disdag Segel 18 Los Selter Komplang dan Mojosongo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Surat segel terpasang di papan pkl yang mangkrak di selter kuliner Sriwedari, Solo, Rabu (12/7/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Dinas Perdagangan Solo menyegel 18 los yang tidak terpakai di selter Komplang dan Mojosongo.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perdagangan (Dissag) Solo bukan hanya menyegel los tak terpakai di selter Sriwedari. Sebanyak 18 los di selter Komplang dan selter Mojosongo juga ikut disegel.

Advertisement

Kasi Pembinaan Pedagang Kaki Lima (PKL) Disdag Solo, Didik Anggono, mengatakan petugas Bidang PKL Disdag belum lama ini menyegel los tak terpakai di selter Komplang dan selter Mojosongo. Petugas menyegel delapan los di selter Komplang dan 10 los di selter Mojosongo.

Dia menyebut belasan los di dua selter terpisah di Kelurahan Sumber dan Kelurahan Mojosongo tersebut tidak lagi digunakan pedagang yang telah menerima surat penempatan dari Pemkot Solo. “Sekarang di selter Komplang ada delapan los yang kosong. Sedangkan di selter Mojosongo ada 10 los. Hak penggunaan los tersebut akan kami alihkan kepada pedagang lain yang membutuhkan,” kata Didik saat diwawancarai Solopos.com, Jumat (21/7/2017).

Ditanya kenapa para pedagang tersebut tidak lagi berjualan di selter, Didik menuturkan banyak alasan yang mereka sampaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo. Dia menuturkan ada pedagang yang tidak lagi berjualan karena modal habis atau tidak laku.

Advertisement

Ada juga pedagang yang mengutarakan alasan tidak betah sehingga memilih pindah ke tempat lain. Dia menyebut Disdag kurang menerima alasan pedagang yang tidak lagi berjualan karena sepi pembeli.

“Pedagang alasannya bermacam-macam. Ada pedagang yang bilang, tidak lagi berjualan karena sepi pembeli. Ada juga pedagang yang bilang karena modal abis. Selter Komplang maupun selter Mojosongo kan di tepi jalan atau tidak sampai masuk gang kecil. Mana kala alasan itu disampaikan ke Pemkot, kami merasa hal itu tidak logis. Tapi kami monggo saja lah tergantung pilihan pedagang masing-masing. Pemkot sudah berupaya menempatkan dan memberikan fasilitas berjualan,” ujar Didik.

Selter Komplang sudah sejak 2014 lalu dipakai berjualan 56 PKL yang sebelumnya menempati tepi Jl. Ki Mangun Sarkoro. Sedangkan selter Mojosongo digunakan sejak Juli 2015 oleh PKL yang sebelumnya berjualan di Jl. Jaya Wijaya.

Advertisement

Didik meyakini banyak PKL di Solo yang berminat menempati los-los kosong di selter tersebut. Namun, menurut dia, Disdag akan memprioritaskan pemanfaatan los kosong di Selter untuk para PKL yang terdampak penataan di tepi jalan.

Kasi Pengendalian PKL Disdag Solo, Aminto, membeberkan tidak akan lama lagi Disdag Solo bakal menertibkan lapak PKL di seputaran simpang empat Panggung, Jebres. Dia menyebut Disdag telah menawarkan kepada para PKL untuk berjualan di selter Komplang atau selter Mojosongo.

Disdag mempersilakan para PKL memilih tempat relokasi tersebut. Aminto mengatakan ada los kosong di selter Komplang dan selter Mojosongi yang bisa digunakan PKL. Disdag telah dengan tegas mencabut hak penempatan los yang tidak dipakai secara rutin untuk berjualan oleh para pedagang.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif