SOLOPOS.COM - Ilustrasi jembatan (Dok)
Pemkab Sukoharjo keberatan dengan rencana pemerintah pusat membangun jembatan gantung dari Gadingan ke Solo.
Solopos.com, SUKOHARJO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo melayangkan surat keberatan terkait rencana pembangunan jembatan gantung di Sungai Bengawan Solo untuk menghubungkan Desa Gadingan, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, dengan Kelurahan Sewu, Jebres, Solo.
Pemkab berharap jembatan yang menghubungkan Sukoharjo dengan Kota Solo ini dibangun permanen agar perekonomian di sekitarnya cepat berkembang. Keuntungan lain keberadaan jembatan permanen adalah bisa dilintasi mobil. (Baca juga: Bangun Jembatan Gantung Sewu-Mojolaban, Kementerian PUPR Siapkan Rp25 Miliar)
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sukoharjo, Suraji, saat ditemui wartawan seusai mengikuti sidang paripurna DPRD Sukoharjo, Jumat (21/7/2017). Menurutnya, desain jembatan dari pemerintah pusat sudah ada tetapi berbentuk jembatan gantung.
“Pemkab sudah membuat surat keberatan dengan desain jembatan gantung di Gadingan, Mojolaban. Pemkab minta jembatan permanen,” kata Suraji.
Dia mengatakan walau lebar jembatan hanya cukup untuk satu kendaraan tetapi manfaatnya cukup besar. Dia mencontohkan jembatan permanen yang dibangun Pemkab Sukoharjo di Lengking atau Brangkal.
Kedua jembatan permanen itu menghubungkan Kecamatan Bulu dengan Kecamatan Nguter. “Mobil bisa masuk dan melintas melalui jembatan permanen tetapi jika jembatan gantung mobil tidak bisa. Sesuai kajian ekonomi keberadaan jembatan permanen memiliki dampak lebih besar,” katanya.
Pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar cepat berkembang karena transportasi lancar. “Pemkab Sukoharjo meminta desain dari pemerintah pusat diubah menjadi jembatan permanen sesuai permintaan Pak Bupati.”
Lebih lanjut, Suraji mengatakan keberadaan jembatan permanen juga disetujui Pemkot Solo. Keberadaan jembatan permanen yang menghubungkan Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, dengan Kampung Beton, Kelurahan Sewu, Kota Solo, diharapkan bisa dilintasi sepeda motor maupun mobil.