SOLOPOS.COM - Pengguna jalan melintas di Jl. Semarang-Solo, Desa Genuk, Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang, Jateng seraya memangku helm, Rabu (19/7/2017). (Facebook.com-Ismoen Al Yazir)
Lalu lintas di Kabupaten Semarang menjadi sorotan setelah beredar foto tingkah pengguna jalan yang membuat gemas.
Semarangpos.com, SEMARANG – Tingkah laku pengguna jalan di tengah ramainya lalu lintas Jl. Semarang-Solo, Desa Genuk, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng) menyita perhatian publik pengguna Internet (netizen). Pasalnya, pengguna jalan yang diboncengkan sepeda motor di jalanan Ungaran itu tak mengenakan helm yang ia bawa.
Sorotan netizen kepada pengguna jalan di tengah ramainya lalu lintas salah satu kawasan Kabupaten Semarang itu bermula ketika pengguna akun Facebook Ismoen Al Yazir mengunggah foto ke dinding Grup Facebook Ungaran, Rabu (19/7/2017). Dari foto yang diunggah itu, terlihat seseorang perempuan yang diboncengkan sepeda motor justru memangku helm yang ia bawa, bukan dikenakan di kepala.
Pada keterangan foto, pengguna akun Facebook Ismoen Al Yazir menyayangkan tindakan pengguna jalan tersebut. “Sengojo ora tak tutup plate. Seng kenal gen iso ngandani. Ayo podo jogo keslametane dewe2. Sukur lumeber marang liane [Sengaja tidak saya tutup pelat nomornya, supaya yang kenal bisa memberitahu. Ayo jaga keselamatan diri sendiri dan orang lain],” tulis pengguna akun Facebook Ismoen Al Yazir.
Kiriman foto yang mendokumentasikan perilaku sembrono pengguna jalan itu membuat warganet di grup Facebook Ungaran merasa gemas. Beragam komentar jenaka ramai dilontarkan netizen terhadap pengguna jalan tersebut. “Eman eman dengkule karo sirahe [lebih sayang dengkulnya dibandingkan kepalanya],” tulis pengguna akun Facebook Dodolijo Ayahe Alfin.
“Larang helm e dripada mustoko ne [Lebih mahal helmnya daripada kepalanya],” tulis pengguna akun Facebook Poer Wanto.
Warganet juga menyayangkan pelanggaran peraturan lalu lintas yang dilakukan pengguna jalan tersebut. Menurut mereka, pengguna jalan seperti itu sudah sepantasnya diberhentikan polisi dan diberikan surat bukti pelanggaran (tilang) sehingga tak mengulangi perbuatan serupa di waktu mendatang.
Warganet mengungkapkan pelanggaran peraturan lalu lintas seperti itu kerap terjadi di jalanan Ungaran, Kabupaten Semarang. Patroli polisi dalam menindak para pelanggar peraturan lalu lintas, menurut mereka diperlukan agar wilayah Ungaran menjadi kawasan tertib lalu lintas. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semnarangpos.com)
KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya