Jogja
Jumat, 21 Juli 2017 - 16:59 WIB

KEBAKARAN GUNUNGKIDUL : Gudang dan Koperasi Sekolah Terbakar, Ijazah Ikut Hangus

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puing-puing sisa kebakaran di ruangan koperasi dan gudang SMPN 1 Playen, Jumat (21/7/2017). (JIBI/Irwan A. Syambudi)

Kebakaran terjadi di SMPN 1 Paliyan pada Jumat (21/7/2017) dinihari

 

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Kebakaran terjadi di SMPN 1 Paliyan pada Jumat (21/7/2017) dinihari. Api menjalar di sebuah gudang dan koperasi siswa sekolah tersebut. Akibatnya barang-barang elektronik yang ada di dalamnya, seperti kulkas dan mesin fotocopy hangus terbakar.

Kepala sekolah SMP N 1 Paliyan, Marlan mengatakan kebakaran pertama kali diketahui oleh penjaga sekolah sekitar pukul 00.30 WIB. Sumber api diketahui berasal dari koperasi siswa yang berada di sisi kanan sekolah. Dengan cepat api membesar lantaran banyak barang-barang mudah terbakar seperti kardus dan plastik.

Tiga orang penjaga sekolah mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, sementara satu orang lagi mengubugi polisi untuk meminta bantuan pemadam kebakaran.

Advertisement

“Lima menit setelah kejadian polisi datang, sementara pemedam kebakaran datang 15 menit setelahnya,” kata dia saat ditemui di kantornya, Jumat.

Meskipun akhirnya api dapat dipandamkan sekitar satu jam setelah pemadam kebakaran datang, namun sejumlah barang berharga di dalam ruangan tidak dapat diselamatkan. Dua barang elektronik senilai puluhan juta rupiah yakni mesin fotocopy dan satu buah kulkas hangus terbakar.

“Selain itu juga peralatan olahraga dan buku-buku semuanya terbakar. Bahkan ada salah satu guru yang ijazah SD hingga sarjana ikut terbakar. Ceritanya dia mau pemberkasan, semua syaratnya dititipkan di situ [ruang koperasi],” jelasnya.

Advertisement

Lanjut Marlan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendataan terhadap sejumlah barang atau aset yang terbakar. Sehingga pihaknya belum dapat memastikan nilai kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran tersebut. Namun dia memperkirakan kerugian hampir mencapai Rp300 juta.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif