Jogja
Kamis, 20 Juli 2017 - 15:12 WIB

Polda DIY Rangkul Mahasiswa untuk Perangi Radikalisme dan Narkoba

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapolda DIY Brigjen Polisi Ahmad Dhofiri ketika memberikan sambutan dalam Seminar Nasional Implementasi UU ITE untuk Mencegah Hoax di Media Sosial yang diselenggarakan Akademi BSI di Hotel Tara, Rabu (12/4/2017). (Arif Wahyudi/JIBI/Harian Jogja)

Upaya membentengi generasi muda dari bahaya radikalisme dan narkoba kini merambah ke Perguruan Tinggi (PT)

 
Harianjogja.com, BANTUL– Upaya membentengi generasi muda dari bahaya radikalisme dan narkoba kini merambah ke Perguruan Tinggi (PT). Polda DIY melatih sejumlah mahasiswa dari Institut Sains dan Teknologi (IST) Akrpind Jogja untuk mengenal lebih jauh dunia kepolisian serta wawasan kebangsaan.

Advertisement

Polda DIY pada Kamis (19/9/2017) membuka pendidikan dan pelatihan (diklat) Satuan Mahasiswa Bhayangkara (Satmabhara) di markas Brimob, Gondowulung, Banguntapan, Bantul.

Satmabhara adalah organisasi kemahasiswaan di IST Akprind Jogja yang bertujuan membentuk loyalitas dan dedikasi mahasiswa melalui kegiatan yang terkait dunia kepolisian.

Sebanyak 10 mahasiswa IST Akprind kali ini dilibatkan dalam diklat yang digelar oleh Polda DIY itu dan diklaim satu-satunya di Indonesia. Kapolda DIY Brigjen Polisi Ahmad Dofiri saat meresmikan pembukaan diklat menegaskan peran dan posisi strategis Satmabhara menghadapi persoalan bangsa yang mendera generasi muda saat ini.

Advertisement

Mulai dari ancaman bahaya narkoba, radikalisme hingga merebaknya ujaran kebencian atau hate speech di media sosial. Pelatihan dan pendidikan bagi para pemuda Satmabhara menurut Dofiri akan membentengi mahasiswa untuk tidak terjerumus dalam tiga persoalan serius yang tengah dihadapi bangsa tersebut.

“Isu narkoba, DIY termasuk tertinggi prevelansi pengguna narkoba di Indonesia. Ini memprihatinkan. Media sosial, masalah intoleransi dan radikalisme yang menyasar kalangan pelajar dan mahasiswa, juga ujaran kebencian,” kata Ahmad Dofiri dalam pidatonya.

Keberadaan ,kata dia, menjadi penting karena di dalamnya para mahasiswa tak hanya diajari secara teknis pengetahuan tentang kerja-kerja kepolisian namun juga membekali mereka wawasan bagaimana membentengi diri dari potensi radikalisme dan narkoba serta bagaimana mengatasinya.

Advertisement

Keberadaan Satmabhara juga dianggap strategis di DIY, mengingat Jogja adalah kota pendidikan tempat berkumpulnya ribuan mahasiswa dari berbagai daerah.

Harapannya kata Dofiri, para lulusan diklat Satmabhara akan menjadi corong untuk menyosialisasikan ilmu dan wawasan yang mereka punya kepada teman-temannya sesama mahasiwa serta masyarakat lainnya.

Advertisement
Kata Kunci : Polda DIY Radikalisme
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif