Jateng
Kamis, 20 Juli 2017 - 03:50 WIB

PENDIDIKAN SEMARANG : Disdik Antisipasi Perpeloncoan di Luar Sekolah

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi masa orientasi sekolah (MOS). (JIBI/Solopos/Dok.)

Pendidikan siswa baru dihindarkan dari perpeloncoan dengan pengenalan lingkungan sekolah yang disiplin, namun Disdik Semarang masih melihat peluang perpeloncoan di luar sekolah.

Semarangpos.com, SEMARANG — Pengenalan lingkungan sekolah bagi siswa baru telah dihindarkan dari perpeloncoan dengan menghindarkan keterlibatan senior maupun alumni. Namun, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang masih melihat peluang perpeloncoan di luar lingkungan sekolah.

Advertisement

Dinas Pendidikan Kota Semarang pun mengantisipasi tindak perpeloncoan yang terjadi saat orientasi yang berlangsung di luar lingkungan sekolah. “Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sudah berlangsung tiga hari. Hari ini selesai,” kata Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin di Semarang, Rabu (19/7/2017).

Menurut dia, sebenarnya tidak ada perbedaan antara MPLS (dulunya bernama masa orientasi sekolah atau MOS) dari tahun lalu dibandingkan tahun ini. Sejauh ini, kata dia, pelaksanaan MPLS berlangsung dengan lancar dan tidak ada laporan mengenai tindak perpeloncoan, apalagi kekerasan.

“Bisa dilihat sendiri sekolah melaksanakan [MPLS] dengan variasinya sendiri. Disdik hanya memberi petunjuk, mereka [sekolah] yang berkreasi,” katanya.

Advertisement

Ia menjelaskan pelaksanaan MPLS berjalan baik karena semuanya dikendalikan dan dikoordinasi oleh sekolah, yakni kepala sekolah dan guru dalam kepanitiaanya. Tidak ada campur tangan siswa dalam kepanitiaan MPLS, kata dia, tetapi hanya bersifat membantu, misalnya saat pengenalan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS).

“Kami selalu tekankan untuk membuat anak-anak didik merasa nyaman. Ya, MPLS itu kan pengenalan. Kami yakin tidak ada perpeloncoan, dan sebagainya,” katanya.

Apalagi, sekarang ini Disdik Semarang hanya mengelola hingga jenjan pendidikan SMP, sementara SMA sudah diambil alih pengelolaannya oleh pemerintah provinsi. Meskipun MPLS sudah berakhir, Bunyamin mengakui dimungkinkan masih ada kegiatan di luar sekolah yang diikuti siswa baru, misalnya orientasi kepramukaan berupa kemah.

Advertisement

“Ya, salah satunya orientasi kepramukaan. Memang ada dan sifatnya resmi. Namun, kami yakin tidak akan ada yang dinamakan perpeloncoan,” tegasnya.

Sebab, kata dia, segala bentuk kegiatan di luar sekolah harus dilaporkan penyelenggaraannya kepada Disdik, apalagi bentuknya kemah. “Itu pun pembinanya, gurunya pasti ikut. Jadi, tidak mungkin kami lepas begitu saja. Mereka ikut mendampingi dan mengawasi di lapangan,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif