Sport
Kamis, 20 Juli 2017 - 19:25 WIB

LIGA 2 : Gagal Raih Poin Penuh di Magelang, Persis Solo Salahkan Wasit

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para pemain Persis Solo merayakan gol. (Istimewa)

Liga 2 menyajikan hasil imbang PPSM vs Persis.

Solopos.com, MAGELANG – Ambisi Persis Solo untuk mencuri poin penuh di markas PPSM Magelang di Stadion Madya, Kamis (20/7), gagal terwujud. Laskar Sambernyawa hanya mampu membawa satu poin saat melawan Laskar Macan Tidar dalam pekan pertama putaran kedua Grup 4 Liga 2.

Advertisement

Satu poin itu didapat dari hasil gol bunuh diri dari Catur Erik Sandi, pemain belakang PPSM Magelang ketika ingin mengantisipasi umpan crossing mendatar dari Dedi Cahyono pada menit ke-17. PPSM baru bisa membuat gol penyama di menit ke-76 lewat kaki Nunung Dwi Cahyo.

Pelatih Persis Widyantoro memilih mangkir dari sesi jumpa pers. Raihan satu poin di markas PPSM Magelang ternyata membuat Wiwid, sapaan akrabnya kecewa. “Kami memang sepakat untuk tidak menghadiri jumpa pers,” kata Asisten Pelatih Persis Solo Albert Rudiana saat ditemui wartawan di Hotel Trio Magelang.

“Kami sangat kecewa dengan beberapa keputusan wasit [Eno Sembiring asal Medan]. Kami sudah pusing memprotes terus keputusan wasit. Kami sudah berkali-kali protes tetapi tidak ada perubahan kinerja wasit ke arah yang lebih baik,” sambungnya.

Advertisement

Sementara itu, Sekjen Persis Solo Langgeng Jatmiko berencana mengumpulkan bukti ketidakberesan wasit yang memimpin pertandingan. Salah satunya keputusan wasit yang menganulir gol dari Bayu Nugroho.

“Sudah empat kali kami melapor ke PSSI dan PT Liga atas keputusan wasit yang merugikan kami. Kami hanya ingin fair play itu tidak sekadar di mulut, tetapi juga direalisasikan di lapangan,” papar Langgeng.

Di sisi lain, kubu PPSM justru legawa dengan hasil imbang tersebut. “Kami menerima hasil ini. Ini sudah saya perkirakan sebelumnya,” jelas Pelatih PPSM Siswanto Kancil dalam jumpa pers seusai pertandingan.

Advertisement

“Pada babak pertama permainan kami menurun. Ini karena ada 4-5 pemain baru. Mereka belum bisa menyatu dengan tim. Setelah kita evaluasi, kami bisa memperbaiki permainan di babak kedua. Kita bisa cetak gol dengan susah payah. Ini berkat kerja keras anak-anak,” terangnya.

Siswanto mengakui dibutuhkan waktu bagi lima pemain baru untuk beradaptasi dengan tim. Dia memuji penampilan Muhammad Ihsan di bawah mistar gawang yang tampil gemilang. “Saya memang menargetkan menang saat main di kandang untuk menjauh dari zona degradasi. Tapi, satu poin melawan Persis itu sudah baik,” jelas Siswanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif