Infrastruktur Gunungkidul berupa pembangunan jembatan diharapkan segera terealisasi.
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Warga Dusun Wonolagi, Desa Ngleri berharap agar Jembatan Prahon yang menjadi akses utama masyarakat dapat dibangun ulang. Keberadaan jembatan saat ini dinilai tidak representatif dan membahayakan warga yang melintas.
Salah seorang warga Dusun Wonolagi, Wagino mengungkapkan, keberadaan jembatan yang lebih permanen merupakan hal vital bagi sarana transportasi masyarakat. Dia menilai, Jembatan Prahon yang ada saat ini berdiri dinilai tidak memenuhi standar. Hal itu terlihat dari bentuk dan kondisi jembatan yang sangat sempit. Sementara itu, papan-papan kayu untuk alas sudah ada yang rusak.
“Yang jelas, dari sisi bangunan jembatan gantung ini sangat sempit karena hanya bisa dilalui satu sepeda motor,” katanya, Rabu (19/7/2017).
Dia menjelaskan dengan kondisi ini warga yang melintas harus berhati-hati. Padahal menurut Wagino, jembatan tersebut merupakan akses utama warga karena keberadaan jalan lain dinilai kurang mendukung karena jaraknya yang relatif jauh.
“Ini belum seberapa. Saat musim hujan kondisinya lebih parah karena papan kayu untuk landasan jembatan menjadi licin. Selain itu, jembatan sering terendam akibat luapan banjir dari Sungai Oya,” ungkapnya.
Dikatakan Wagino, kedatangan Gubernur DIY Sri Sultan HB X ke Wonolagi di 2016 lalu sempat memberikan harapan adanya upaya perbaikan. Ini lantaran Sultan sempat berjanji akan melakukan perbaikan.
“Harapannya upaya perbaikan itu bisa diwujudkan,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan oleh Tri Haryatun, warga lainnya di Dusun Wonolagi. Menurut dia, saat meresmikan Kampung KB di tahun lalu, Sultan sempat memberikan pernyataan bahwa pembangunan Jembatan Prahon dapat dilakukan. Hanya saja, lanjut Tri, hingga sekarang upaya tersebut belum ada realisasinya.
“Kalau bisa itu diwujudkan, sebab dengan adanya jembatan yang baik akan membantu warga dalam beraktivitas,” ungkapnya.