Jogja
Selasa, 18 Juli 2017 - 05:20 WIB

Pertumbuhan Gamers 200% per Tahun, Mayoritas di Jawa

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi orang bermain game online (Reuters.com)

Jumlah gamers di Indonesia semakin berkembang

Harianjogja.com, JOGJA — Industri permainan atau game semakin diminati masyarakat di Indonesia. Peminatnya pun tidak melihat kalangan usia. Tua muda saling beradu untuk berkompetisi dalam sebuah kejuaraan dan ada juga yang hanya sekedar meluapkan hobi bermain game.

Advertisement

Tidak hanya di Ibu Kota, jumlah gamers di Jogja juga semakin bertambah. Stevenus Soeyanto selaku National Sales Manager AMD Indonesia sebuah perusahaan prosesor mengatakan, pertumbuhan gamers di Indonesia bisa mencapai 200% per tahun. Perkembangan dunia game dapat dilihat seiring banyaknya game cafe yang bermunculan saat ini, seperti di Supernova Cyber Cafe di Jalan Ring Road Utara tepatnya di depan kampus Universitas Pembangunan Nasional (UPN).

“Konsep kafe untuk bisnis game semakin berkembang. Seperti di babarsari itu, semua ruko buka [kafe untuk arena game],” katanya, belum lama ini di Jogja.

Pengusaha prosesor dan komputer pun siap mengeluarkan produk terbaiknya untuk mendukung kelancaran bermain game. Apalagi, katanya, perkembangan gamers di Jawa paling besar sehingga perlu mendapat wadah.

Advertisement

Dukungan tidak hanya datang dari pakar IT. Kemajuan industri ini juga mendapat apresiasi dari pemerintah, baik untuk pencipta game, pengelola game cafe, maupun gamersnya. Pada 12 Juli kemarin, pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) melakukan sosialisasi Bantuan Insentif Pemerintah (BIP) akses permodalan non-perbankan kepada pelaku usaha ekonomi kreatif subsektor aplikasi digital, game developer, dan kuliner di Balai Kartini, Jakarta. BIP merupakan skema bantuan penyaluran modal nonperbankan kepada pelaku usaha ekonomi kreatif berupa penambahan modal kerja dan/atau investasi aktiva tetap yang difasilitasi oleh Bekraf.

“BIP 2017 adalah pilot project penyaluran bantuan oleh Deputi Akses Permodalan Bekraf. Ini salah satu upaya kami meningkatkan kapasitas usaha maupun produksi pelaku ekraf dalam bentuk penambahan modal,” tutur Deputi Akses Permodalan Bekraf Fadjar Hutomo.

Pada pilot project ini, Bekraf memilih salah satu subsektor unggulan yaitu kuliner dan salah satu subsektor prioritas yaitu subsektor aplikasi digital dan game developer. Tujuannya, untuk menyediakan kemudahan akses permodalan bagi pelaku usaha dan menciptakan ekosistem permodalan yang kondusif dengan memperbanyak partisipasi dan kontribusi permodalan dari pihak swasta maupun pihak pemerintah.

Advertisement

Fadjar mengatakan, BIP diharapkan menjadi stimulus serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat maupun komunitas pelaku usaha ekonomi kreatif dalam proses pembangunan ekraf atas hasil usahanya. Persyaratannya meliputi usahawan adalah seorang WNI, berbadan hukum, dan tidak menerima bantuan sejenis Pendaftaran dilaksanakan secara online yang dibuka pada 13 Juli 2017 dan ditutup 24 Juli 2017.

“Jika pilot project ini sukses dilaksanakan dan terlihat jelas manfaatnya bagi pelaku usaha ekraf, tidak menutup kemungkinan tahun depan akan disalurkan BIP yang lebih besar,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif