Sport
Selasa, 18 Juli 2017 - 21:25 WIB

PERSIS SOLO : Lupakan Rembang, Fokus Magelang

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Persis Solo mengikuti sesi latihan di Stadion Sriwedari, Solo, Selasa (16/5). (JIBI/Solopos/Nicolous Irawan)

Persis Solo fokus pada laga selanjutnya di Liga 2 melawan PPSM Magelang.

Solopos.com, SOLO — Persis Solo mulai melupakan insiden keributan penonton yang membuat pertandingan melawan PSIR Rembang di Stadion Krida dihentikan, Minggu (16/7/2017). Laskar Sambernyawa tidak punya waktu banyak untuk mempersiapkan diri menghadapi PPSM Sakti Magelang dalam lanjutan Liga 2 di Stadion Madya, Kamis (20/7/2017).

Advertisement

“Setelah kejadian itu anak-anak sempat drop. Ini karena mereka mendapat lemparan botol dan batu. Bahkan, suporter lawan di tribun timur mendatangi kami sehingga kami harus berlarian menyelamatkan diri ke ruang ganti,” jelas Pelatih Persis Solo, Widyantoro, saat ditemui wartawan seusai latihan di Stadion Manahan, Selasa (18/7/2017).

“Makanya, saya minta anak-anak untuk melupakan insiden di Rembang. Kita masih punya waktu 40 menit untuk melanjutkan pertandingan. Sekarang saatnya fokus menghadapi PPSM Magelang,” sambungnya.

Wiwid, sapaan akrab Widyantoro, mengaku sempat menyaksikan pertandingan antara PPSM Magelang saat menjamu PSIR Rembang. Meski kalah 0-1, kata Wiwid, penampilan tim berjuluk Laskar Macan Tidar itu mampu bermain apik dengan menguasai lapangan.

Advertisement

PPSM Magelang punya modal bagus untuk menghadapi Persis Solo setelah mampu mengalahkan Sragen United dengan skor 1-0. “Di sana ada tiga pemain dari Solo, salah satunya si penjaga gawang, Ihsan. Itu jadi nilai plus mereka,” papar Wiwid.

Wiwid berencana membawa 20 pemain ke Magelang pada Rabu (19/7/2017). Seluruh pemain Persis, kata Wiwid, dalam kondisi fit sehingga siap diturunkan untuk bermain. Pada latihan kemarin, Wiwid mengasah strategi permainan tim. Menghadapi PPSM Magelang, Wiwid menargetkan bisa membawa poin penuh.

“Sekali lagi saya berharap sang pengadil lapangan bersikap fair play. Sebab, kericuhan dalam pertandingan itu kerap bermula dari cara wasit memimpin pertandingan,” ucap Wiwid.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif