Soloraya
Selasa, 18 Juli 2017 - 05:35 WIB

PENDIDIKAN SRAGEN : Hari Pertama Sekolah, Ratusan Siswa Baru SMKN 2 Dipangkas Rambutnya

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Para siswa baru SMKN 2 Sragen dipotong rambutnya pada hari pertama sekolah, Senin (17/7/2017) siang. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Pendidikan Sragen, ratusan siswa SMKN 2 Sragen dipangkas rambutnya pada hari pertama masuk sekolah.

Solopos.com, SRAGEN — Ratusan siswa baru SMKN 2 Sragen dipangkas rambutnya pada hari pertama masuk sekolah tahun ajaran baru 2017/2018, Senin (17/7/2017). Para siswa laki-laki dipangkas rambutnya hingga habis sedangkan siswa perempuan rambutnya dipotong pendek sebahu.

Advertisement

Otoritas SMKN 2 Sragen menyewa empat tukang cukur profesional untuk memotong rambut para siswa. “Rambut saya tadinya panjang sampai hidung, sekarang jadi pelontos,” ujar Iwan Samdani, 16, salah seorang siswa baru.

Alumnus SMPN 1 Kedawung itu iklas rambutnya yang panjang dipotong begitu saja. “Pihak sekolah memang mewajibkan bagi yang cowok agar rambutnya dipotong menjadi cepak,” imbuh dia.

Advertisement

Alumnus SMPN 1 Kedawung itu iklas rambutnya yang panjang dipotong begitu saja. “Pihak sekolah memang mewajibkan bagi yang cowok agar rambutnya dipotong menjadi cepak,” imbuh dia.

Di SMKN 2 Sragen, Iwan mengambil jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). Sesuai jurusannya, Iwan dan teman-teman diperkenalkan dengan berbagai peralatan sederhana bidang otomotif.

Iwan menilai kegiatan pengenalan sekolah yang dilakukan cukup proporsional, terukur, dan ada nilai edukasinya. “Yang bentak-bentak memang ada. Tapi itu untuk melatih kedisiplinan,” kata dia.

Advertisement

Tapi dari jumlah itu yang melakukan daftar ulang hanya 565 anak. “Di tempat kami ada 11 siswa yang tidak daftar ulang,” kata dia.

Jadi, panggilan akrabnya, menjelaskan masa pengenalan sekolah diisi kegiatan seperti pengenalan bangunan dan fasilitas sekolah, tata tertib, serta penyuluhan antinarkoba dan tertib berlalu lintas. Jadi mencontohkan kegiatan pemotongan rambut siswa baru.

Menurut dia, kegiatan itu merupakan tata tertib sekolah. “Di sekolah ini standar rambutnya potongan cepak. Sudah tujuh tahun ini,” ujar dia.

Advertisement

Menurut Jadi, rambut yang pendek mendukung berbagai kegiatan praktikum di sekolah. Tapi di luar tujuan itu, para siswa baru diharapkan rela mengorbankan rambut mereka untuk tujuan yang lebih mulia.

Sekretaris Dinas Pendidikan Sragen, Suwardi, saat diwawancarai wartawan di ruang kerjanya menyatakan Disdik mengawasi langsung kegiatan pengenalan sekolah agar tak menyimpang. Hingga Senin siang menurut dia belum ada laporan ihwal kegiatan orientasi sekolah yang menyalahi ketentuan.

“Sebelumnya kami sudah arahkan juga agar kegiatannya tak ada kekerasan,” tutur dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif