Jogja
Selasa, 18 Juli 2017 - 03:40 WIB

LOMBA DESA JAWA-BALI : Wakili DIY, Kelayakan Sendangsari Dinilai

Redaksi Solopos.com  /  Galih Eko Kurniawan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala Subdit Evaluasi Perkembangan Desa Wilayah II Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri RI, Ratna Andriani meninjau potensi Desa Sendangsari yang mewakili DIY dalam Lomba Desa Tingkat Regional II untuk area Jawa-Bali, Senin (17/7/2017). (JIBI/Harian Jogja/Rima Sekarani I.N)

Regional II mencakup tujuh provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DIY, DKI dan Bali

Harianjogja.com, KULONPROGO—Predikat sebagai juara pertama dalam Lomba Desa Tingkat DIY 2017 berhasil diraih Desa Sendangsari, Kecamatan Pengasih, Kulonprogo. Sendangsari kemudian mewakili DIY dalam Lomba Desa Tingkat Regional II untuk area Jawa-Bali dan menjalani penilaian pada Senin (17/7/2017).

Advertisement

Tim penilaian dipimpin oleh Kepala Subdit Evaluasi Perkembangan Desa Wilayah II Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri RI, Ratna Andriani. Tim tiba di Balai Desa Sendangsari pada Senin pagi dan diterima langsung oleh Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo. Mereka juga disambut bregada warga dan pelajar SD serta kesenian gejok lesung, panjidor, dan gamelan anak.

Ratna mengatakan, Regional II mencakup tujuh provinsi, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, DIY, DKI dan Bali. Lomba untuk Regional II kemudian diikuti oleh lima desa dan lima kelurahan dari tujuh propinsi tersebut. “Sendangsari sudah masuk lima besar desa,” ucap Ratna.

Usai mendengarkan pemaparan materi mengenai potensi dan prestasi Sendangsari, tim melakukan klarifikasi lapangan. Tim menilai kesesuaian informasi dan dokumen pendukung yang telah disampaikan dengan keadaan riil di lapangan.

Advertisement

Ratna lalu mengungkapkan, lomba desa diharapkan bisa memotivasi pemerintah desa/kelurahan maupun masyarakat setempat untuk berupaya optimal dalam memajukan wilayahnya. “Juga untuk menggali lebih dalam lagi tentang potensi yang ada, baik di bidang pemerintahan, kewilayahan, maupun kemasyarakatan,” kata Ratna.

Hasto Wardoyo mengatakan masyarakat Sendangsari telah melakukan banyak hal untuk mengembangkan potensi yang dimiliki. Dia menyontohkan adanya kegiatan cetak sawah baru secara swadaya dengan peralatan seadanya oleh Kelompok Tani Ngudi Rukun.

“Meski belum ada APBN atau APBD untuk membiayainya, tanah tegalan dialihfungsikan menjadi sawah untuk menanam padi sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. Sendangsari sebagai desa budaya juga aktif dalam pelestarian dan pengembangan adat serta kebudayaan, seperti tradisi wiwitan, kesenian ketoprak, jatilan dan gejog lesung.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Lomba Desa Jawa Bali
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif