Jogja
Selasa, 18 Juli 2017 - 12:22 WIB

INFRASTRUKTUR SLEMAN : Pembangunan Drainase Ditarget Selesai 2019, Ini Penyebabnya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Proyek pembangunan drainase di Cebongan Kecamatan Mlati, Senin (17/7/2017). (Abdul Hamid Razak/JIBI/Harian Jogja)

Infrastruktur Sleman, pembangunan drainase dijadwalkan di 10 titik.

Harianjogja.com, SLEMAN — Proyek pembangunan drainase di wilayah Sleman terus dilakukan. Total terdapat 10 titik pembangunan drainase yang dijalankan Bidang Ciptakarya Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUP-KP) Slwman tahun ini.

Advertisement

Baca Juga : INFRASTRUKTUR SLEMAN : Wow, Rp11 Miliar Dianggarkan untuk Drainase

Kepala Bidang Ciptakarya DPU-KP Sleman Mirza Anfanzury menjelaskan untuk mengetahui kebutuhan ideal drainase dan anggarannya, tahun ini dimulai pembuatan master plan drainase di Sleman. Pembuatan master plan drainase tersebut ditarget selesai pada 2019 mendatang.

“Pembuatan master plan drainase ini ditarget selesai sampai tiga tahun,” katanya, Senin (17/7/2017)

Advertisement

Baca Juga : INFRASTRUKTUR SLEMAN : Wow, Rp11 Miliar Dianggarkan untuk Drainase

Lamanya pembuatan master plan drainase itu dikarenakan Pemkab ingin memetakan secara rinci kondisi dan kebutuhan drainase baik di wilayah Barat, Tengah maupun Timur Sleman. Master plan tersebut nantinya akan dijadikan acuan kebijakan pembangunan drainase untuk tahun-tahun selanjutnya.

Pembuatan  master plan drainase tahun ini, dimulai dari Sleman Tengah, sekitar Pemkab, Kecamatan Sleman, Mlati, Ngaglik, Depok, Turi. Kemudian dikembangkan ke wilayah Sleman Barat dan Timur. Master plan drainase tidak hanya mendata kebutuhan drainase di tepi jalan tetapi juga di wilayah permukiman. “Meski begitu, proyek pembangunan dranase tetap dijalankan.

Advertisement

Sementara itu, Kepala Seksi Drainase Bidang Ciptakarya DPU-KP Sleman, Zaini Anwar menjelaskan masyarakat masih suka membuang sampah dan limbah domestik lainnya ke saluran drainase. Konsidi tersebut menyebabkan beberapa titik di mana aliran air pada saluran drainase mudah meluap hingga badan jalan. Di antaranya berada di Jalan Dr. Rajimin Kecamatan Sleman, Jalan kaliurang di sekitar MM UGM, Jalan Solo Kecamatan Kalasan, dan Jalan Godean sekitar Bantulan Desa Sidoarum Kecamatan Godean.

“Penyebabnya adalah penyempitan pada saluran drainase akibat tersumbat sampah yang terbawa hanyut. Pembersihan rutin dilakukan tetapi tetap saja sampah nyangkut di sana,” tutur Zaini.

Grafik
Anggaran pembuatan drainase 2017
Kecamatan Sleman Rp1,3 M
Kecamatan Berbah, Prambanan dan Ngemplak Rp1 M
Kecamatan Ngaglik Rp2,7 M
Kecamatan Kalasan Rp1,6 M
Kecamatan Mlati Rp1,5 M
Kecamatan Gamping Rp878 juta
Kecamatan Godean Rp1,1 M
Kecamatan Moyudan Rp710 juta
Kecamatan Pakem Rp775 juta
Kecamatan Seyegan Rp1,2 M

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif