News
Selasa, 18 Juli 2017 - 22:30 WIB

Ekonomi China Melonjak Lagi, Ekspor Indonesia Terkerek

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis)

Lonjakan ekonomi China pada kuartal II tahun ini mulai mengerek ekspor Indonesia.

Solopos.com, JAKARTA — Lonjakan pertumbuhan ekonomi China di kuartal II/2017 memberi dampak positif terhadap hubungan perdagangan antara Indonesia dan negeri tirai bambu tersebut. Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong mengatakan lonjakan tersebut juga berdampak pada harga komoditas di Asia.

Advertisement

“Pertumbuhan ekonomi di China itu sangat berdampak pada harga komoditas, kalau ekonomi di China lesu itu pasti harga komoditas akan ambruk,” kata Thomas di Kemenko Perekonomian, Selasa (18/7/2017).

Dalam hal ini, Thomas mengatakan jika China adalah pasar utama bagi sejumlah komoditas seperti pulp and paper products, produksi kelapa sawit, hingga bahan logam termasuk smelter yang telah dibangun di Indonesia. Tak hanya itu, meningkatkan pertumbuhan ekonomi China yang berada di angka 6,9% juga berdampak positif terhadap investasi dan kunjungan wisatawan asal China di Indonesia.

Apalagi, dia mengatakan bahwa China telah melakukan investasi di infrastruktur penerbangan. “Memang konektivitas airlines penting sekali, sejauh ini yang masih giat ya Lion sama Sriwijaya, jadi, karena mereka buka penerbangan baru ke China, sangat membantu sekali untuk menggenjot pertumbuhan wisman China ke Indonesia,” pungkasnya.

Advertisement

Sementara itu, pengamat ekonomi Indef Bhima Yudhistira mengatakan dampak ekonomi China terhadap ekspor Indonesia sebenarnya sudah terlihat dari data BPS dimana ekspor ke China meningkat cukup signifikan dri 9,58% jadi 12, 61% selama Januari sampai Juni 2017. “Terutama untuk bahan baku industri, karena pertumbuhan manufakfur China juga diatas ekspektasi,” kata Bhima.

Tak Cuma ekspor, tentu lonjakan ekonomi China berdampak terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester II yang diharapkan dapat mencapai target 5,1%. “Asal momentumnya terus dijaga dengan peningkatan ekspor non migas,” tukasnya.

Senada, Menko Perekonomian Darmin Nasution juga mengamini melonjaknya pertumbuhan ekonomi China, maka ekspor Indonesia akan turut terkerek. Apalagi, China merupakan salah satu pasar ekspor terbesar Indonesia.

Advertisement

“Ya tentu saja mesti ada lah [perbaikan] dampaknya. Namun ya perubahan biasanya tidak langsung. Perlu waktu juga itu, baru mulai terlihat dampaknya,” kata Darmin.

Dia pun membenarkan jika dengan pertumbuhan China yang meningkat, tentu terbuka kesempatan lebih baik untuk ekspor Indonesia. “Namun tidak langsung sekarang, biasanya perlu waktu, 1-2 kuartal, mestinya kuartal 3 baru terlihat,” pungkasnya.

Sementara itu, melansir dari lama Reuters, pertumbuhan ekonomi China yang melaju lebih dibandingkan prediksi pada kuartal II 2017 dipicu oleh peningkatan output industri, konsumsi, dan investasi. Dari lama itu disebutkan bahwa Biro Statistik Nasional China menyatakan pertumbuhan ekonomi China mencapai 6,9% pada kuartal II/2017 di mana angka tersebut sama dengan realisasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal sebelumnya.

Angka tersebut rupanya melampaui prediksi sejumlah analis yang memproyeksikan bahwa ekonomi China akan tumbuh di angka 6,8% pada kuartal II/2017. “Secara keseluruhan, ekonomi terus menunjukkan progres stabil pada paruh pertama. Namun, ketidakstabilan internasional dan ketidakpastian masih relatif besar, dan ketidakseimbangan struktural domestik masih ada,” kata Biro Statistik Nasional.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif