Soloraya
Selasa, 18 Juli 2017 - 01:00 WIB

8.000 Ekor Benih Ikan Ditebar di Sungai Soka Jatinom Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Ariyanto Mahardika  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Peserta halalbihalal menanam bibit pohon bambu di tepi Kali Soka dalam Syawalan Pinggir Kali di Desa Jatinom, Kecamatan Jatinom, Klaten, Minggu (16/7/2017). (Istimewa/Agus Hartono)

Sebanyak 5.000 ekor benih lele dan 3.000 ekor benih ikan nila.

Solopos.com, KLATEN—Sebanyak 8.000 ekor benih ikan ditebar di Sungai Soka, Jatinom, Kecamatan Jatinom, Minggu (16/7). Di sungai yang sama juga ditanami 25 batang pohon bambu di pinggir kali. Tebar ikan dan penanaman pohon itu digelar dalam halalbihalal yang digelar Koperasi Syariah Sekawan dan Gerai Zaskia, Jatinom.

Advertisement

Agus Hartono, inisiator acara sekaligus pembicara dalam acara tersebut menyampaikan halalbihalal sengaja digelar di tepi sungai supaya mengingatkan kembali kepada anak-anak tentang pentingnya sungai. Acara yang diikuti sebanyak 350 orang terdiri atas anak yatim, wali, anak asuh, dan tamu undangan, digelar di tepi sungai Soka, Jatinom, tempat pelaksanaan kirab apam yaqowiyu.

“Kita desain kembali ke alam. Syawalan biasanya digedung sekarang kami gelar di pinggir kali. Hal ini supaya mengingatkan kembali tentang keberadaan alam sekaligus mengaja masyarakat turut merawat sungai,” kata Agus, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (16/7/2017).

Dalam kegiatan itu sebanyak 5.000 ekor benih lele dan 3.000 ekor benih ikan nila ditebar. Selain itu, 25 batang bibit pohon bambu dari delapan varietas ditanam di pinggir Kali Soka sepanjang sekitar 500 meter. “Bambu dipilih karena banyak manfaatnya. Bambu juga bisa memperkuat tebing sungai sehingga tidak mudah erosi. Sebab, talut terbaik adalah vegetasi,” ujar dia.

Advertisement

Agus menerangkan saat ini kondisi talut Kali Soka masih tergolong alamiah dan belum ada kerentanan terjadi longsor maupun erosi. Penanaman bamboo di sepanjang tebing kali diharapkan berfungsi untuk perkuatan tebing atau sempadan sungai.

“Kami berharap anak-anak yatim ke depannya tetap mengingat alam, tidak membuang sampah ke sungai, dan mereka bisa keceh kembali di sungai,” harap Agus.

Ketua panitia acara, Rivai Gozali, mengatakan acara halalbihalal sekliagus bersih sungai itu ditutup dengan kembul bujana bersama anak yatim dan tamu undangan. Mereka makan bersama-sama menu yang diisiapkan panitia dengan beralaskan daun pisang.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif