Jateng
Senin, 17 Juli 2017 - 15:50 WIB

KEBAKARAN PATI : Bangkai Kapal Nelayan Juwana Diteliti Labfor Polri

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Api melalap belasan kapal nelayan di Sungai Silugonggo, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jateng, Sabtu (15/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Harviyan Perdana Putra)

Kebakaran kapal nelayan Juwana, Pati membuat tim dari Labfor Polri Cabang Semarang turun tangan.

Semarangpos.com, PATI — Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polri Cabang Semarang turun ke tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran belasan kapal nelayan di Juwana, Pati, Jawa Tengah (Jateng).

Advertisement

Laman aneka berita Okezone, menyebutkan petugas Labfor Polri Cabang Semarang harus ekstra hati-hati karena masih terdapat banyak bara api di kapal-kapal yang terbakar. “Ini sudah dua kali Tim Labfor melakukan olah TKP di Pati. Dari kemarin sudah diterjunkan petugas ke lokasi. Meski api sudah padam, namun belum sepenuhnya. Masih ada bara api, sehingga perlu kehati-hatian,” kata Humas Polda Jateng, Kombes Pol Djarot Padakova, Minggu (16/7/2017).

Dugaan sementara, kebakaran yang meluluhlantakkan belasan kapal nelayan itu berasal dari aktivitas pengelasan di salah satu kapal. Api berkobar dengan cepat setelah menyambar bahan bakar di kapal. Apalagi, saat kejadian angin bertiup kencang hingga api semakin liar. Meski demikian, penyebab pasti kebakaran masih menunggu hasil olah TKP tim Labfor.

Advertisement

Dugaan sementara, kebakaran yang meluluhlantakkan belasan kapal nelayan itu berasal dari aktivitas pengelasan di salah satu kapal. Api berkobar dengan cepat setelah menyambar bahan bakar di kapal. Apalagi, saat kejadian angin bertiup kencang hingga api semakin liar. Meski demikian, penyebab pasti kebakaran masih menunggu hasil olah TKP tim Labfor.

“Kita tunggu hasil penyelidikan polisi ya, nanti dikabari penyebab pasti kebakaran. Karena memang proses olah TKP belum selesai hingga sekarang,” tambahnya.

Sementara itu, Kantor Berita Antara dari Pati melaporkan kapal yang melakukan perbaikan dan mengalami kebakaran di lokasi penambatan kapal di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Jateng itu tak mengantongi izin perbaikan kapal. Informasi itu dikemukakan Syahbandar Kantor UPP Kelas III Juwana Edi Saputro.

Advertisement

Ketika kapal tersebut mengurus izin perbaikan ke kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP), kata dia, tentunya akan ada pengawasan dari perwira kapal atau nahkoda. Selain itu, kata dia, dalam perbaikan kapal juga ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, seperti ketersediaan sarana dan prasarana pengamanan saat perbaikan kapal.

“Guna menghindari terjadinya kebakaran, saat perbaikan juga harus ada antisipasi dari bahaya kebakaran,” ujarnya. Ia menegaskan kapal yang siap berangkat tidak diperbolehkan ada perbaikan lagi mengingat perbekalan biasanya sudah disiapkan, termasuk bahan bakar sehingga dikhawatirkan rawan terjadi kebakaran.

Menurut dia, pemilik kapal sudah mengetahui adanya aturan soal perizinan untuk melakukan perbaikan kapal, namun masih banyak yang belum mematuhi. “Pemilik kapal juga kurang memiliki kesadaran soal bahaya kebakaran, meskipun sosialisasi tentang bahaya kebakaran juga berulang kali digelar,” ujarnya.

Advertisement

Dalam rangka memberikan pemahaman soal antisipasi bahaya kebakaran, kata dia, sebelumnya ada kegiatan pendidikan kilat keamanan kapal dari bahaya kebakaran yang diselenggarakan oleh Lembaga Kelautan Perikanan Indonesia bekerja dengan Pendidikan Ilmu Pelayaran.

Kepala Seksi Fasilitas Pelabuhan dan Ketertiban Kantor UPP Kelas III Juwana Rohmad Seno Aji menambahkan, kebakaran yang berawal dari KM Makmur Jaya Bahari yang sedang dalam perbaikan oleh empat pekerja. Dari keempat pekerja tersebut, ada yang bekerja di ruang mesin dan mengecat lambung kapal.

“Karena saat kejadian angin bertiup kencang, api merembet ke kapal lain yang berdekatan dengan kapal nahas tersebut,” ujarnya. Ia mencatat dari 12 kapal motor yang terbakar terdapat dua kapal motor, yakni KM Wahyu Manunggal milik Ahmad dan KM Buana Layar Samudra milik sebuah pabrik rokok di Kudus yang sudah siap berangkat berlayar.

Advertisement

Kedua kapal motor tersebut, katanya, sudah berisi masing-masing 40 ton bahan bakar minyak (BBM) jenis solar. Upaya yang dilakukan saat terjadi kebakaran, katanya, mendatangi tempat kejadian perkara dengan menetralisir tempat kejadian dari warga setempat yang ingin melihat, kemudian menghubungi unit pemadam kebakaran.

“Bersama nelayan, kami juga berusaha menjauhkan kapal motor yang berada di kanan dan kiri kapal yang terbakar dengan menarik kapal menggunakan tali tambang,” ujarnya.

Hanya saja, kata dia, upaya pemadaman api dengan mendatangkan tim pemadam dari darat memang tidak bisa, mengingat jarak lokasi kejadian dengan pelabuhan Juwana sekitar 2 km dan akses jalannya juga tidak bisa dilalui mobil. Akibat kejadian tersebut, terdapat tiga korban luka yang saat ini menjalani perawatan di RSUP Kariadi Semarang terdapat dua orang dan satu orang di Rumah Sakit Budi Mulyo Juwana.

Adapun ke12 kapal yang terbakar, yakni KM Makmur Jaya Bahari, KM Ngupoyo Mina Abadi, KM Rafindo, KM Putra Leo Bahari, KM Budi Pangroso, KM Raya Mina Bangkit, KM Sampurna Jati Rejeki, KM Berkah Bahari, KM Buana Layar Samudra, KM Wahyu Manunggal, KM Mekar Jaya Abadi, dan KM Agung Jaya Lestari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif