Soloraya
Senin, 17 Juli 2017 - 22:07 WIB

Kapolres Sukoharjo Bikin Gebrakan Baru, Begini Bentuk Kegiatannya

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengamanan (JIBI/Solopos/Dok.)

Kapolres Sukoharjo membikin gebrakan baru untuk par anggota Bhabinkamtibmas.

Solopos.com, SUKOHARJO–Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi membuat gebrakan baru bagi anggota bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (bhabinkamtibmas). Kapolres yang belum genap sebulan menjabat di Sukoharjo ini akan mengoptimalkan Bhabinkantibmas untuk menekan angka pengangguran terbuka di Sukoharjo.

Advertisement

Anggota bhabinkamtibmas yang bertugas di setuap desa/kelurahan diminta memetakan penduduk usia produktif di wilayah masing-masing. Langkah itu dilakukan untuk mengetahui sebaran jumlah penduduk usia produktif yang belum mendapatkan pekerjaan.

“Saya sudah mengumpulkan para bhabinkamtibmas di Sukoharjo. Saya arahkan agar mendata warga yang masih menganggur di wilayahnya,” kata Kapolres, saat ditemui wartawan di Mapolres Sukoharjo, Jumat (14/7/2017).

Hasil pemetaan penduduk usia produktif bakal disinkronkan dengan data serupa yang dimiliki Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo. Tentu saja, hasil pemetaan penduduk usia produktif bakal dievaluasi secara komprehensif.

Advertisement

Selanjutnya, warga yang masih menganggur bakal mengikuti berbagai pelatihan keterampilan di Balai Latihan Kerja (BLK) Sukoharjo. Pelatihan keterampilan itu sebagai bekal mereka sebelum terjun ke dunia kerja. “Perusahaan dan pabrik di Sukoharjo cukup banyak. Sementara jumlah penduduk usia produktif yang belum mendapatkan pekerjaan juga cukup besar. Saya mencoba membantu Pemkab Sukoharjo dengan mengoptimalkan para bhabinkamtibmas,” ujar Kapolres.

Apabila penduduk usia produktif telah terserap ke sejumlah pabrik atau perusahaan otomatis mengurangi jumlah angka pengangguran terbuka di Sukoharjo. Program ini bakal dilaksanakan secara berkelanjutan.

Iwan telah berkomunikasi dengan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya untuk merealisasikan program itu. “Ada lebih dari 7.000 tenaga kerja luar Sukoharjo yang bekerja di perusahan-perusahaan. Justru bukan tenaga kerja lokal yang bekerja di perusahaan,” papar Iwan.

Advertisement

Permasalahannya, lanjut Kapolres, masyarakat lebih memilih bekerja di toko, pusat perbelanjaan atau mall dengan penghasilan pas-pasan dibanding menjadi buruh pabrik. Mereka gengsi bekerja sebagai buruh pabrik. Hal ini akan dicari solusi alternatifnya untuk merubah kultur masyarakat tersebut. “Pak Bupati [Wardoyo Wijaya] menyampaikan ada kultur semacam itu [masyarakat memilih bekerja di mall]. Ya nanti akan dipecahkan bersama-sama dengan berbagai pihak,” terang dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif