Soloraya
Senin, 17 Juli 2017 - 19:35 WIB

Belum Dapat Sosialisasi, Warga Ngemplak Boyolali Pertanyakan Proyek Kereta Bandara

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan rumah yang terdampak proyek jalur kereta api (KA) Bandara Adi Soemarmo di Kadipiro, Solo, Selasa (23/5/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Warga Ngemplak, Boyolali, mempertanyakan kepastian mengenai proyek kereta bandara.

Solopos.com, BOYOLALI — Warga di tepian tol Solo-Kertosono (Soker) wilayah Kecamatan Ngemplak, Boyolali, mempertanyakan kepastian mengenai proyek rel kereta bandara dari Stasiun Solo Balapan menuju Bandara Adi Soemarmo.

Advertisement

Hingga saat ini warga belum mendapat sosialisasi dari instansi terkait ihwal proyek tersebut. “Warga terus bertanya-tanya kira-kira seberapa lebar lahan yang dibebaskan. Perumahan kami jadi kena pembebasan tidak?” ujar Eko Prasetya, warga perumahan Mutiara RT 007/RW 010 Desa Sawahan, Ngemplak, Senin (17/7/2017). (Baca: Puluhan Bangunan Tepi Tol Soker Tergusur Rel Kereta Bandara Adi Soemarmo)

Eko mengaku baru sekali melihat petugas ukur tanah di wilayah perumahannya. Setelah itu, belum ada lagi kepastian terkait kelanjutannya.

Advertisement

Eko mengaku baru sekali melihat petugas ukur tanah di wilayah perumahannya. Setelah itu, belum ada lagi kepastian terkait kelanjutannya.

“Padahal, jumlah rumah di kompleks kami ada sekitar 24 unit. Kalau lebar lahan yang dibebaskan benar 24 meter dari pagar tol, ya perumahan kami kena semua,” jelasnya.

Eko berharap segera ada sosialisasi terkait kelanjutan proyek itu sehingga warga yang selama ini menempati rumah di sisi kanan kiri tol bisa mendapat kepastian dan bisa merencanakan rumah pengganti ke depannya. Hal serupa diungkapkan Kepala Desa Sawahan, Poniman.

Advertisement

Prediksi awal, kata dia, ada sekitar 90 petak lahan yang terkena pembebasan. Penjelasan itu, kata dia, disampaikan PT KAI serta Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah beberapa bulan lalu.

Lahan 90-an bidang itu, jelas Poniman, dihitung berdasarkan estimasi lebar lahan yang diajukan PT KAI dan Dishub Provinsi Jateng kepadanya, yakni 24 meter dengan titik tengah 12 meter.

Poniman memprediksi lokasi rel kereta di sisi selatan tol Soker. Namun, karena ada interchange tol Soker di Sawahan, dipastikan akan ada rekayasa rel untuk menghindari interchange.

Advertisement

Manajer Humas PT KAI Daops IV, Eko Budiyanto, ketika dimintai konfirmasi menjelaskan saat ini PT KAI masih fokus menertibkan aset-aset yang sebagian ditempati warga, mulai jalur dari Stasiun Solo Balapan menuju Kaliyoso. PT KAI belum memikirkan proyek pembebasan lahan di kanan kiri tol Soker.

“Terus terang, kami masih fokus pada penertiban aset. Soal pembebasan lahan, saya belum bisa update,” terangnya.

Eko menegaskan proyek kereta bandara akan dikerjakan tim terpadu yang melibatkan sejumlah instansi BUMN, bukan hanya PT KAI. “Nanti kalau ada progresnya, akan kami sampaikan,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif