Soloraya
Minggu, 16 Juli 2017 - 19:35 WIB

PASAR KLEWER : Soal Pencurian di Lapak Pedagang Pelataran, Ini Respons Disdag Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pengunjung mendatangi lapak-lapak di lantai II Pasar Klewer, Jumat (16/6/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer, Disdag melarang pedagang pelataran mengubah bentuk lapak terlepas dari adanya kasus pencurian.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo merespons keluhan pedagang pelataran Pasar Klewer soal beberapa kasus pencurian di lapak mereka akhir-akhir ini. Disdag berjanji menyelidiki kasus pencurian barang dagangan milik pedagang pelataran itu.

Advertisement

Di sisi lain, Disdag melarang pedagang pelataran Pasar Klewer mengubah bentuk lapak mereka. Kepala Disdag Kota Solo, Subagiyo, menjelaskan hilangnya barang dagangan milik pedagang di Pasar Klewer harus diselidiki untuk mengetahui duduk permasalahan yang sebenarnya.

“Jangan sampai kejadiannya seperti saat masih di Alun-alun Utara Keraton Solo atau saat masih di pasar darurat. Saat di sana ada pedagang sambat barang dagangannya hilang, tapi ternyata yang mencuri pegawainya sendiri,” kata Subagiyo saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (16/7/2017).

Advertisement

“Jangan sampai kejadiannya seperti saat masih di Alun-alun Utara Keraton Solo atau saat masih di pasar darurat. Saat di sana ada pedagang sambat barang dagangannya hilang, tapi ternyata yang mencuri pegawainya sendiri,” kata Subagiyo saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (16/7/2017).

Kendati demikian, dia tetap meminta pedagang pelataran Pasar Klewer meningkatkan kewaspadaan agar tidak ada kejadian serupa. Kewaspadaan lebih diperketat saat menjelang pasar tutup.

Seperti halnya yang pernah disampaikan Lurah Pasar Klewer Edi Murdiarso, Subagiyo juga menduga aksi pencurian itu terjadi saat para pedagang sibuk berkemas-kemas menjelang pasar tutup. Akhir pekan lalu, Persatuan Pedagang Pelataran Pasar Klewer (P4K) menggelar musyawarah membahas masalah keamanan pasar.

Advertisement

Pengurus Humas P4K, Sutrisno, mengatakan salah satu kesepakatan pedagang saat musyawarah adalah mereka akan menambah kotak tempat menyimpan barang dagangan. “Ya, kami akan buat kotak lagi sama seperti yang sudah ada saat ini. Namun, ketinggian kotak itu tidak boleh lebih dari 1,25 meter. Sebelumnya kami berwacana menutup lapak dengan kawat ram, tapi kalau dihitung biayanya, akan lebih mahal,” kata Sutrisno.

Subagiyo melarang pedagang mengubah bentuk lapak. “Enggak boleh ya, nanti kalau ditambah kotak akan mengganggu sirkulasi udara. Biarkan seperti itu dan kami berjanji menyelidiki kasus itu agar pedagang tidak resah lagi,” kata Subagiyo.

Dia tetap meminta pedagang tidak meninggalkan barang dagangan mereka dalam bungkusan karung. Barang dagangan yang tidak tertampung dalam kotak harus dibawa pulang.

Advertisement

Sutrisno menambahkan selain rencana membuat kotak baru untuk menyimpan barang dagangan, P4K juga akan menambah pengamanan secara swadaya sebanyak empat orang, dua orang dari pengurus P4K dan dua orang dari anggota P4K. Pengamanan swadaya ini akan membantu petugas keamanan pasar.

“Tugas mereka adalah patroli dan berjaga-jaga sampai seluruh pedagang di pelataran selesai mengemasi barang dagangan dan pulang. Tugas mereka pada sore hari menjelang pasar tutup,” ujar Sutrisno.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif