Jateng
Minggu, 16 Juli 2017 - 06:50 WIB

KEBAKARAN PATI : Belasan Kapal Nelayan Juwana Dilumat Api, Kerugian Rp126 M

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kapar motor yang berlabuh di Sungai Silugonggo, Juwana, terbakar, Sabtu (15/7/2017. (Basarnas Jateng)

Kebakaran yang melumat kapal-kapal nelayan di Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati menimpulkan kerugian hingga Rp126 miliar.

Semarangpos.com, PATI —   Kerugian akibat kebakaran belasan kapal nelayan di kawasan tambat kapal di Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), Sabtu (15/7/2017), ditaksir mencapai Rp126 miliar.

Advertisement

Taksiran itu dikemukakan Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Juwana Rasmijan.  “Kami memperkirakan ada 18 kapal nelayan yang ikut terbakar,” ujarnya di Pati, Sabtu.

Dari 18 kapal yang terbakar tersebut, kata dia, sebanyak 17 kapal merupakan kapal pursin dan satu merupakan kapal jenis cantrang. Ia mengatakan nilai kerugian masing-masing kapal nelayan tersebut berkisar Rp7 miliar.

Nilai kerugian tersebut, kata dia, belum termasuk perbekalan yang disiapkan oleh masing-masing pemilik kapal. Dengan demikian, lanjut dia, nilai kerugian secara keseluruhan bisa lebih besar lagi.

Advertisement

Sementara itu, untuk korban luka, katanya, informasi sementara ada tiga. “Kami juga mendapat kabar masih ada korban lain yang berada di dalam kapal,” ujarnya.

Kasatpolair Polres Pati AKP Daffid Paradi menambahkan jumlah korban luka untuk sementara ada tiga orang. Dari ketiganya, kata dia, dua orang di antaranya dirujuk ke RSUP Kariadi Semarang, sedangkan satu korban masih dirawat di RS Pati.

Terkait informasi korban meninggal, katanya, untuk sementara tidak ada. “Hingga kini, kami masih mengidentifikasi kapal-kapal yang terbakar,” ujarnya.

Advertisement

Amat, salah seorang pemilik kapal mengungkapkan, dari belasan kapal yang terbakar, salah satunya milik kakaknya, bernama Tomo. Nilai kerugiannya, kata dia, ditaksir mencapai Rp8 miliar.

Sementara bobot kapalnya, kata dia, sekitar 140 gross tonnage (GT). “Kapal saya, masih bisa dievakuasi sebelum api menjalar lebih luas karena awalnya diparkir berjajar dengan kapal yang terbakar,” ujarnya.

Ia mengatakan, sejumlah kapal yang terbakar itu memang sudah siap perbekalan, sehingga ketika surat untuk melaut sudah lengkap langsung berangkat melaut.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif