News
Minggu, 16 Juli 2017 - 19:30 WIB

Dituding Tak Loyal, Zulkifi Sebut PAN Tetap Koalisi Jokowi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kedua dari kanan) dalam penutupan Kongres IV PAN di Badung, Bali, Senin (2/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Rosa Panggabean)

Zulkifli Hasan menyatakan tetap berada di koalisi Jokowi-JK meskipun telah dituding tak loyal oleh PDIP.

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menepis isu retaknya hubungan antara partai yang dipimpinnya dengan partai berkuasa PDIP setelah isu reshuffle bertiup sejak beberapa hari terakhir.

Advertisement

Ketua MPR tersebut langsung bereaksi menanggapi kabar keretakan hubungan politik kedua partai setelah Sekjen PDIP Hasto Kristianto menyatakan PAN tidak loyal mendukung kebijakan pemerintah meski berada dalam koalisi pemerintah. Bahkan Hasto secara tersirat minta menteri asal partai itu mundur dari kabinet.

“Aman-aman saja, kemarin saya telepon-teleponan dengan Pak Hasto (Sekjen PDIP) dan dengan Mbak Puan, lancar-lancar saja, baik baik,” ujar Zulkifli kepada wartawan, Minggu (16/7/2017).

Namun, mantan Menteri Kehutanan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tidak memerinci isi pembicaraannya dengan kedua politikus PDIP tersebut. Sedangkan soal isu pencopotan menteri PAN di kabinet, Zulkifli menyerahkan sepenuhnya kepada keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Advertisement

Dia menegaskan PAN akan tetap berkoalisi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mewujudkan program-program yang pro-rakyat. “Hak penuh prerogatif presiden, kita koalisi enggak ada urusan dengan kabinet. Kabinet urusannya Pak Jokowi,” ujar Zulkifli. Baca juga: PDIP Minta Jokowi Evaluasi Posisi Menteri dari PAN.

Sementara itu, Ketua Umum DPP Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) menyatakan partainya siap memberikan kader terbaiknya untuk melakukan kerja nyata kepada pemerintahan Presiden Jokowi. Dia menilai Presiden Jokowi layak mencopot menteri dari partai koalisi yang tidak loyal kepada pemerintah.

“Ya itu artinya orang itu [partai] enggak punya komitmen. Kita hidup ini kan harus punya komitmen,” ujarnya.

Advertisement

Kendati demikian, OSO sendiri mengaku belum mendengar kabar reshuffle dalam waktu dekat ini. Akan tetapi, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi mengenai persoalan tersebut. “Saya tidak tahu ada reshuffle atau tidak, karena saya tidak pernah diajak bicara soal reshuffle. Tapi kalau ada yang jelek, ganti aja. Apa susahnya,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif