SOLOPOS.COM - Ilustrasi pelaksanaan PPDB Online (JIBI/Solopos/Dok.)
PPDB 2017, aturan pendaftaran diperketat
Harianjogja.com, JOGJA – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY menyatakan, seluruh SMA/SMK Negeri tidak diperbolehkan menerima siswa lagi paska-terselesaikannya pendaftaran secara offline, Jumat (13/7/2017) kemarin. Kebijakan itu dikeluarkan untuk memberikan SMA/SMK swasta untuk menampung siswa yang belum bisa masuk ke sekolah negeri.
Kabid Perencanaan dan Standarisasi Pendidikan Disdikpora DIY Suroyo menjelaskan dari 1300 kursi yang belum terpenuhi itu tersebar di 12 SMA dan 21 SMK di DIY. Untuk SMK yang kuotanya belum terpenuhi antara lain tiga sekolah di Kota Jogja, lima sekolah di Bantul, empat di Kulonprogo, enam di Gunungkidul dan dua SMK di Sleman. Sedangkan 12 SMA terdiri atas dua SMA di Bantul, lima SMA di Gunungkidul dan lima SMA di Kulonprogo.
“Kami belum pegang data detailnya karena sistemnya offline jadi harus ditelpon satu-satu. Tetapi yang jelas sudah ada yang penuh seperti SMK di Kota Jogja semua sudah terisi,” ungkapnya saat ditemui, Jumat (13/7/2017).
Meski demikian, Suroyo memastikan masih ada beberapa SMK yang belum dapat memenuhi kuota, terutama di wilayah pinggiran. Seperti di Tanjungsari, Girisubo, Sanden dan lainnya. Menurut Suroyo penyebabnya tak lain karena, siswa yang mendaftar di sekolah tersebut hanya warga sekitar. Berbeda dengan SMK di Kota Jogja yang bisa dijangkau oleh penduduk dari kabupaten lain.
“Misal SMK-nya di Gunungkidul, jarang sekali bahkan tidak ada siswa dari Kulonprogo, persoalannya memang tempat dan daya jangkau,” kata dia.
Ia mengatakan, evaluasi akan dilakukan dengan melibatkan sekolah pasca pelaksanaan masa orientasi siswa (MOS). Pihaknya belum dapat memastikan terkait kemungkinan ada pengurangan daya tampung di sekolah yang minim pendaftar.
“Akhir bulan ini kira-kira akan dilakukan evaluasi,” ungkap Suroyo.