News
Jumat, 14 Juli 2017 - 05:30 WIB

Trump Sebut Vladimir Putin Lebih Suka Hillary Clinton Jadi Presiden AS

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Donald Trump dan Vladimir Putin (Reuters)

Donald Trump menyebut Vladimir Putin lebih memilih Hillary Clinton menjadi Presiden AS.

Solopos.com, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, membantah tuduhan campur tangan Rusia atas kemenangannya pada pemilihan presiden (pilpres) November 2016. Menurut Trump, Presiden Rusia Valdimir Putin, berharap Hillary Clinton menjadi pemenang.

Advertisement

“Presiden Rusia lebih suka Hillary Clinton. Sebab, ia akan membuat militer AS lemah dan harga energi melonjak di bawah pemerintahannya,” ujar Trump dalam sebuah wawancara seperti dilansir BBC, Kamis (13/7/2017).

Trump menegaskan banyak perbedaan pemikiran antara dirinya dengan Putin. Beberapa hal yang dilakukan olehnya disebut bertentangan dengan keinginan Putin. “Ada banyak hal berlawanan antara aku dengan dia. Saya ingin bisnis energi yang dia tidak suka. Jadi, sudah jelas dia sama sekali tak menginginkan saya menjadi presiden saat ini,” sambung dia.

Trump menyebut Rusia tidak mau melihat AS memiliki militer yang kuat. Sementara dia memiliki ambisi memperkuat angkatan bersenjata Negeri Paman Sam. “Saya ingin militer yang kuat. AS sebagai negara paling besar di dunia pantas bila memiliki militer yang kuat. Itulah sebabnya Putin tidak menyukai saya.”

Advertisement

Menurut Trump, isu tentang campur tangan Rusia dalam kemenangannya di pilpres sangat tidak masuk akal. Ia tidak mengerti dari mana asal kabar tersebut. “Kabar yang beredar tentang campur tangan Rusia dalam kemenangan saya jelas salah besar. Saya tak mengerti dari mana kalian dapat berita itu. Putin ingin yang terbaik bagi Rusia. Sementara saya ingin yang terbaik bagi AS. Sejak awal saya mengatakan ingin memperkuat militer dan dia tak menginginkannya,” tegasnya.

“Saya sering mendengar Putin lebih suka jika Hillary Clinton menang. Tapi sampai saat ini tidak pernah ada orang yang menyebutkan hal itu,” imbuh dia.

Kendati demikian, Trump mengaku pernah beberapa kali berbincang dengan Putin lewat telepon. Pertemuan perdana keduanya berlangsung saat penyelenggaraan KTT G20 di Hamburg, Jerman, beberapa waktu lalu. Di sana ia terlihat sangat akrab dengan Putin.

Advertisement

“Saya merasa bisa bergaul bebas dengan siapapun. Negara kami punya kekuatan nuklir yang kuat. Wajar bila kami menjalin hubungan baik,” tandasnya. 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif