Soloraya
Jumat, 14 Juli 2017 - 08:35 WIB

PASAR KLEWER : Alut Kembali Jadi Pasar Darurat, Pemkot Solo Berhitung Uang Sewa

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bangunan kios bekas pasar darurat Klewer Alun-alun Utara Keraton Solo, Rabu (5/7/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer, Pemkot Solo mulai berhitung biaya sewa untuk menggunakan Alut Keraton sebagai pasar darurat.

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memastikan akan memperpanjang masa sewa Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo untuk pasar darurat saat Pasar Klewer sisi timur direvitalisasi.

Advertisement

“Pak Wali [Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo] sudah minta izin kepada Keraton melalui Gusti Benowo untuk memakai lagi Alut untuk pasar darurat,” kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo, Subagiyo, saat berbincang dengan Solopos.com, Kamis (13/7/2017).

Disdag tidak mempermasalahkan jika harus mengeluarkan anggaran untuk menyewa kembali Alut Keraton Solo. “Tapi, mudah-mudahan sih biaya sewanya enggak naik ya,” tutur Subagiyo. (Baca juga: Pasar Klewer Timur Dibangun, Alut Kembali Jadi Pilihan Lokasi Kios Darurat)

Advertisement

Disdag tidak mempermasalahkan jika harus mengeluarkan anggaran untuk menyewa kembali Alut Keraton Solo. “Tapi, mudah-mudahan sih biaya sewanya enggak naik ya,” tutur Subagiyo. (Baca juga: Pasar Klewer Timur Dibangun, Alut Kembali Jadi Pilihan Lokasi Kios Darurat)

Saat Alut menjadi pasar darurat Klewer yang terbakar, biaya sewanya mencapai Rp2,5 miliar per tahun. “Kalau sekarang belum tahu. Coba nanti kami komunikasikan lagi. Apalagi rencananya kami hanya pakai separuh alun-alun. Tidak semuanya seperti dulu,” tutur dia.

Subagiyo memastikan dalam waktu dekat anggaran revitalisasi Pasar Klewer sisi timur bakal cair. Terakhir, dia mendapatkan informasi proses pencairan anggaran dari Kementerian Perdagangan itu sudah sampai di Kementerian Keuangan.

Advertisement

Pemkot akan menempatkan pedagang Pasar Klewer sisi timur ke Alut Keraton Solo. Pedagang batal ditempatkan di basement Pasar Klewer sisi barat karena alasan kesehatan. “Dipastikan tidak nyaman berjualan di basement karena sama sekali tidak ada sirkulasi udara.”

Pasar darurat diperhitungkan hanya 546 kios. Pemkot akan mengambil deretan kios sisi barat.

“Butuh 546 kios, kalau di sisi barat saja itu masih ada sisa 10 kios. Jadi masih sangat mencukupi. Selain itu, semua agenda terkait pembongkaran kios maupun lelang penghapusan aset itu, sementara kami hentikan.”

Advertisement

Seperti diketahui, anggaran yang diperlukan untuk merevitalisasi Pasar Klewer sisi timur mencapai Rp48 miliar. Selain dari Kemendag, dana revitalisasi itu juga diperoleh dari corporate social responsibility (CSR) sejumlah BUMN sehingga Kemendag juga berkomunikasi dengan Kementerian BUMN.

Lurah Pasar Klewer, Edi Murdiarso, menyerahkan sepenuhnya kebijakan terkait pasar darurat bagi pedagang di sisi timur. “Semua pedagang sudah tahu akan ditempatkan di sana [Alut],” ujar dia.

Sementara itu, menurut Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK), Tavip Harjono, meskipun kios di Alut masih layak dimanfaatkan, perlu ada perbaikan atau bersih-bersih kios sebelum dimanfaatkan pedagang.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif