Jateng
Jumat, 14 Juli 2017 - 10:50 WIB

NARKOBA JATENG : Gubernur Janji Pecat ASN Terlibat Narkoba

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (JIBI/Solopos/Antara/Wisnu Adhi)

Narkoba, sanksi penyalahgunaannya terhadap aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov Jateng adalah pemecatan.

Semarangpos.com, SEMARANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) akan menindak tegas aparatur sipil negara (ASN) yang terlibat penyalahgunaan narkotika dan obat berbahaya lain (narkoba). Tak hanya menurunkan jabatan, ASN Pemprov Jateng yang ketahuan mengonsumsi atau mengedarkan narkoba akan langsung dipecat.

Advertisement

Hal itu disampaikan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, seusai menggelar upacara peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Halaman Kantor Gubernur, Jl. Pahlawan, Semarang, Kamis (13/7/2017).

Ganjar mengatakan kebijakan memecat ASN yang terlibat narkoba itu merupakan wujud komitmen Pemprov Jateng dalam memberantas peredaran narkoba.

“Harus tegas menegakkan hukum dan sanksi. Dulu ada orang di lingkungan pemprov yang terlibat narkoba lha kok cuma dilorot pangkate. Tapi saya tidak mau, dia harus dipecat. Apalagi pernah menggunakan sebelumnya. Yang seperti itu untuk menunjukkan komitmen penuh bahwa kita turut serta dalam pemberantasan narkoba sehingga kita harapkan daerah juga ada partisipasi aktif,” jelas Ganjar seperti dikutip laman internet resmi Pemprov Jateng.

Advertisement

Kepala BNN Jateng, Brigjen Pol. Tri Agus Heru, menyebutkan saat ini tingkat peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Jateng tergolong memprihatinkan. Kondisi itu terkait masih banyaknya kasus dan tertangkapnya pengedar maupun pengguna narkoba di berbagai daerah di Jateng.

“Itu menjadi keprihatinan kita semua. Pencegahan-pencegahan sudah dilakukan secara optimal, tapi kasusnya masih tinggi dan beberapa yang diungkap masih ada sindikat,” beber Agus.

Agus menambahkan narkoba di Jateng tak hanya menyasar kalangan usia muda, tapi juga anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orang tua. “Seluruh lapisan masyarakat baik yang hidup di perkotaan maupun desa dengan profesi beragam bisa terkontaminasi narkoba,” tutur jenderal polisi bintang satu itu.

Advertisement

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif