Soloraya
Jumat, 14 Juli 2017 - 05:35 WIB

Kemarau, PDAM Solo Ambil Lumpur di WGM dan Operasikan Sumur Dalam

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok. SOLOPOS)

PDAM Solo mengambil lumpur dari WGM untuk mengolah air baku Sungai Bengawan Solo.

Solopos.com, SOLO — Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Solo kini memanfaatkan lumpur alami dari Waduk Gajah Mungkur (WGM) Wonogiri untuk mengolah air baku Sungai Bengawan Solo menjadi air bersih.

Advertisement

Direktur Teknik PDAM Solo, Tri Atmojo Sukomulyo, mengatakan PDAM Solo telah berkoordinasi dengan Perusahaan Umum (Perum) Jasa Tirta I untuk mengambil lumpur alami di WGM Wonogiri dan Bendung Colo Sukoharjo.

PDAM tidak bisa mengambil lumpur di sembarang tempat karena dikhawatirkan mengandung limbah yang membahayakan. Dia menjelaskan PDAM membutuhkan lumpur tanah dari proses endapan alami guna mengikat polutan dalam air Sungai Bengawan Solo yang kian rentan tercemar saat surut di musim kemarau.

Advertisement

PDAM tidak bisa mengambil lumpur di sembarang tempat karena dikhawatirkan mengandung limbah yang membahayakan. Dia menjelaskan PDAM membutuhkan lumpur tanah dari proses endapan alami guna mengikat polutan dalam air Sungai Bengawan Solo yang kian rentan tercemar saat surut di musim kemarau.

“Lumpur alami kami manfaatkan untuk mengikat polutan dalam air baku sungai yang tercemar limbah. Pada dasarnya PDAM lebih mudah mengolah air baku sungai yang berwana cokelat atau keruh karena tercampur lumpur ketimbang air yang cenderung jernih namun ternyata tercemar polutan,” kata Tri Atmojo saat berbincang dengan Solopos.com di Kantor PDAM Solo, Kamis (13/7/2017).

Tri Atmojo menjelaskan debit air Sungai Bengawan Solo yang surut pada musim kemarau sekarang lebih mudah tercemar polutan sehingga lebih sulit diolah menjadi air bersih. Selain sampah dari masyarakat, PDAM mendeteksi pencemaran air Sungai Bengawan Solo disebabkan pembuangan limbah pabrik tekstil.

Advertisement

“Kami masih bisa memanfaatkan air baku sungai. Selain dari Wonogiri [WGM], kami masih mendapat suplai air dari sungai Dengkeng Klaten. Air dari Klaten dan Jogja masih ada yang masuk ke Sungai Bengawan Solo. Suplai air juga kami peroleh dari Kali Samin Karanganyar. Tapi memang kondisi debit air di Sungai Bengawan sedang tidak terlalu banyak. Kami mengambil air di level paling bawah,” jelas Tri Atmojo.

Tri Armojo menjamin pasokan air PDAM ke masyarakat Kota Bengawan sementara masih aman. Dia menyebut PDAM juga kini mulai mengoperasikan sumur dalam di IPA Jurug untuk menyuplai kebutuhan air masyarakat selama musim kemarau ini.

Sumur dalam di Jurug II bisa menambah suplai air 10 liter per detik untuk disalurkan kepada masyarakat. Jika ketersediaan air Sungai Bengawan Solo tidak lagi memungkinkan untuk diolah, PDAM bisa saja meminta suplai air tambahan dari WGM.

Advertisement

“Sementara ini kebutuhan air kami masih tercukupi. Belum sampai ada penurunan level sumur dalam, level air permukaan, dan juga mata air. Semoga ramalan BMKG benar, ke depan hujan terjadi 10 hari sekali. Di Jogja pekan lalu hujan. Air dari Jogja lari ke Sungai Dengkeng yang juga mengalir ke Bengawan. Ada juga Kali Samin di Karanganyar. Jadi kami enggak cuma andalkan suplai dari Wonogiri,” jelas Tri Atmojo.

Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama PDAM Solo, Bayu Tunggul, menjelaskan pasokan air baku Sungai Bengawan Solo sementara ini masih aman. PDAM Solo masih bisa menjangkau air baku Sungai Bengawan Solo untuk diolah menjadi air bersih melalui IPA Jebres dan IPA Jurug.

Dia menerangkan jika debit air Sungai Bengawan Solo sedang tinggi, PDAM akan menggunakan pipa intake di atas. Sedangkan jika debit air sedang kurang, PDAM akan memakai pipa intake yang dipasang di tengah sungai untuk mengambil sumber air baku.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif