News
Jumat, 14 Juli 2017 - 11:10 WIB

HARGA MINYAK DUNIA : Permintaan Meningkat, Harga Minyak Mentah Merangkak Naik

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kilang minyak. (JIBI/Antara/Xinhua)

Harga minyak mentah light sweet atau WTI terus naik.

Solopos.com, NEW YORK – Harga minyak dunia berakhir lebih tinggi pada Kamis (13/7/2017) atau Jumat (14/7/2017) WIB, didukung oleh meningkatnya permintaan minyak global.

Advertisement

Dilaporkan Antara mengutip laman Xinhua, Jumat (14/7/2017), patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus, bertambah 59 sen menjadi menetap di 46,08 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, naik 68 sen menjadi ditutup pada 48,42 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Advertisement

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman September, naik 68 sen menjadi ditutup pada 48,42 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Badan Energi Internasional (IEA) mengeluarkan prospek kuat untuk permintaan minyak global pada Kamis (13/7), dengan mengatakan bahwa konsumsi di Tiongkok, Jerman dan Amerika Serikat meningkat dalam beberapa bulan terakhir.

Selain itu, Badan Informasi Energi AS (EIA) mengatakan dalam laporan mingguannya pada Rabu (12/7) bahwa persediaan minyak mentah negara itu turun 7,6 juta barel selama pekan lalu, dibandingkan dengan ekspektasi pasar yang turun 2,9 juta barel.

Advertisement

Namun demikian, Mohammed Barkindo, Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), mengatakan pada Rabu (12/7) bahwa dia optimistis tentang penurunan stok minyak lebih lanjut yang akan menaikkan harga pada paruh kedua tahun ini.

“Ini merupakan paruh pertama tahun ini yang sangat menantang, tapi kami terus maju dan kami solid dalam keputusan kami tentang pelaksanaannya,” Barkindo mengatakan pada sebuah sesi di Kongres Minyak Dunia ke-22 di Istanbul.

Dia mengatakan para produsen telah menghadapi “headwinds” karena penurunan permintaan musiman (siklikal) serta kenaikan kembali pasokan dari para produsen non-OPEC, khususnya Amerika Serikat yang menghasilkan minyak serpih.

Advertisement

“Kombinasi ini sangat berdampak pada pasar minyak dunia,” tambahnya.

Ketua OPEC menyatakan komitmen kuat untuk kesepakatan-kesepakatan penting yang dibuat tahun lalu oleh produsen-produsen OPEC dan non-OPEC untuk memangkas produksi mereka masing-masing sebesar 1,2 juta barel dan 558.000 barel per hari guna meningkatkan harga minyak.

“Anda telah melihat tingkat kesesuaian yang sangat tinggi oleh anggota OPEC dan non-OPEC yang juga belum pernah terjadi sebelumnya, sehingga lebih daripada seratus persen kesesuaian sedang diambil kedua kelompok ke depan,” kata dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif