Soloraya
Kamis, 13 Juli 2017 - 21:11 WIB

Stok Darah Kritis, PMI Boyolali Gencar Cari Donor

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salah satu petugas mengamati lemari screening darah di Kantor PMI Boyolali, Kamis (13/7). Stok darah pada bulan Ramadan hingga pazka Lebaran minim karena minimnya pasokan darah dari pendonor. (Akhmad Ludiyanto/JIBI/Solopos

PMI Boyolali kini sedang gencar cair donor darah karena stok danar menipis.

Solopos.com, BOYOLALI—Selama Ramadan hingga pasca-Lebaran, stok darah di PMI Boyolali krisis. Bahkan pada Kamis (13/7/2017) stok darah sempat kosong.

Advertisement

Minimnya stok pada Ramadan tersebut disebabkan sedikitnya pasokan darah dari para pendonor. Demikian pula setelah Lebaran, masih banyak pendonor yang belum aktif mendonorkan darah mereka.

Petugas Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela PMI Boyolali, Wahyu Budi Setyawan, mengatakan di tengah minimnya stok, darah terus-menerus dibutuhkan masyarakat.

“Selama Ramadan dan Lebaran memang stok minim. Bahkan sempat kosong pada suatu pagi hari. Masyarakat yang meminta darah kami tunda dan kami minta datang siang hari karena sudah tersedia lagi,” kata dia saat ditemui di sela-sela acara donor darah di markas Kodim 0724/Boyolali, Kamis (13/7/2017).

Advertisement

Untuk memenuhi kebutuhan darah dan mengantisipasi minimnya stok, pihaknya gencar mencari pendonor, di antaranya ke Kodim 0724/Boyolali. Pada kesempatan itu pihaknya mengumpulkan 111 kantong darah yang terdiri atas darah golongan A sebanyak 23 kantong, golongan B sebanyak 26 kantong, O sebanyak 53 kantong, dan AB sebanyak 9 kantong.

Menurutnya, hasil donor tersebut diharapkan bisa mencukupi kebutuhan masyarakat selama beberapa hari ke depan sembari terus mencari pendonor. Ia juga berharap dalam beberapa hari mendatang para pendonor aktif lagi mendonorkan darah mereka. Dia menambahkan pada kondisi normal kebutuhan darah di PMI Boyolali dalam sebulan rata-rata 900-1.000 kantong.
Sementara pasokan darah rata-rata 1.200 kantong per bulan.

“Rata rata pendonor masuk tiap hari 40 kantong darah dan [kebutuhan] pasien tiap hari sekitar 30 kantong sehingga dalam kondisi normal ada persediaan darah,”jelasnya.

Advertisement

Pihaknya mengakui, selama ini selain dari pendonor rutin, persedian darah di Boyolali banyak disuplai dari berbagai organisasi, seperti TNI/Polri, ormas kepemudaan dan keagamaan, hingga dari para buruh pabrik. Darah hasil pendonoran akan di-screening untuk mengetahui kondisi darah yang biasanya memakan waktu lima hingga enam jam sebelum siap digunakan.

Darah yang reaktif atau darah yang terindikasi terinfeksi penyakit akan disimpan terpisah dan di-screening ulang. Dari 1.000 kantong darah yang berhasil dikumpulkan PMI Boyolali rata-rata terdapat 2 persen darah reaktif.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif