Jogja
Kamis, 13 Juli 2017 - 04:27 WIB

PERKEBUNAN SLEMAN : Harga Tak Kunjung Normal, Petani Salak Menuntut dengan Silaturahmi

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Salak pondoh andalan Kabupaten Sleman (ilustrasi)

Perkebunan Sleman petani mempertanyakan soal harga.

Harianjogja.com, Sleman — Para Petani Salak Desa Wonokerto mengadakan acara silaturahmi ke Pendopo Kantor Bupati Sleman, untuk mendapatkan keterangan yang jelas serta meminta kebijakan terhadap pemerintah setempat, terkait harga salak yang tak kunjung normal dari harga semestinya.

Advertisement

Kondisi harga salak pada tahun ini terbilang paling buruk dari tahun-tahun sebelumnya. Terhitung sejak sebelum hari raya, harga salak dihargai Rp2.000 per kilogram, setelah hari raya yang diharapkan akan terjadi kenaikan, justru semakin mengalami penurunan, dengan harga Rp1.600 per kilogram.

Sunarjo, selaku wakil suara dari para petani menegaskan, “Kualitas salak Wonokerto, Sleman ini adalah kualitas terbaik. Jadi, salah rasanya, jika penyebab dari turunnya harga salak dikarenakan hasil panennya yang mengalami penurunan kualitas,” ujar dia, Selasa (11/7/2017).

Dengan hal tersebut, maka para petani mengajukan beberapa tuntutan untuk jangka pendek kepada pemerintah setempat, di antaranya yaitu, menuntut agar adanya regulasi harga salak untuk Petani Salak Wonokerto dan juga proteksi hasil salak dari luar.

Advertisement

Acara silaturahmi ditutup dengan dua kesimpulan yang ditegaskan oleh Tomon Wirosobo, “Meminta kepada pemerintah agar menetapkan harga salak, dan peningkatan, memfasilitasi serta mendampingi produksi beserta olahannya hingga pemasarannya,” ujar dia.

Silaturahmi tersebut akan berlanjut dengan pertemuan langsung dari pihak Bupati serta pemerintah setempat untuk pemantauan langsung ke Desa Wonokerto, terkait pengolahan dan yang lainnya. Adapun mengenai proteksi, akan menjadi kajian serta masukan penting untuk dijadikan bahan evaluasi bersama.

Acara silaturahmi yang dihadiri sekitar 80 petani ini disambut hangat oleh wakil-wakil pemerintah setempat beserta jajarannya, dan berjalan dengan khidmat dan tertib.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif