Entertainment
Kamis, 13 Juli 2017 - 20:50 WIB

Para Seniman Solo Siap Tampil di Europalia Art Festival Belgia

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pertunjukan Tari Topeng Losari, Cirebon di saat acara pra event Europalia Art Festivals di Taman Budaya Surakarta Jawa Tengah (TBJT) Solo, Rabu (13/7/2017) malam. (Istimewa)

Para seniman asal Solo siap tampil Festival Europalia di Belgia.

Solopos.com, SOLO-No See He or It yang mengupas tentang isu ketubuhan seorang penari Lengger asal Banyumas menutup serangkaian pra event Europalia Arts Festival 2017 di Taman Budaya Jawa Tengah (TBJT), Rabu (13/7/2017) malam.

Advertisement

Tarian kontemporer yang didasari gerak tubuh tari Lengger karya koreografer muda Solo, Otniel Tasman, ini sukses menarik simpati para penonton yang mayoritas jurnalis dan perwakilan Festival Europalia dari Belgia. Semangat gerak lima penari muda di antara gesekan rebab dan suara tinggi penyanyi Banyumasan diapresiasi dengan tepuk tangan meriah.

Energi positif para penari muda jebolan ISI Solo ini seolah mewakili semangat seniman Indonesia menyambut festival seni Europalia 2017 yang sedianya digelar di Belgia selama empat bulan ke depan. Koreografer Solo yang sebelumnya lama tinggal di Jepang, Rianto, juga mempresentasikan karya andalannya Medium.

Panggung Medium dihidupkan dengan tarian tunggal dan iringan musik dan nyanyian Banyumasan yang sangat kental. Secara berurutan, penari Solo lainnya seperti Melati Suryodarmo, dan Nani Topeng Losari Cirebon turut memanaskan panggung presentasi karya tersebut.

Advertisement

Menurut kurator tari, Sal Murgiyanto seniman yang terlibat dalam event bergengsi ini peserta merata dari berbagai daerah. Namun untuk bidang seni tari, mayoritas didominasi seniman Solo.

Sebelumnya, serangkaian pra event tersebut juga diisi dengan kunjungan tamu dari Belgia ke kediaman Al Suwardi, komposer Konser Planet Harmoni di Sukoharjo dan menyaksikan pentas wayang di kediaman Rahayu Supanggah. Tim Komunikasi untuk Europalia ID 2017, Dahlia Sardjono saat diwawancara Solopos.com di sela-sela acara, Rabu, mengatakan rombongan akan melanjutkan perjalanan ke Jogja untuk menyaksikan presentasi peserta Europalia Arts Festival 2017 lainnya.

Dahlia menjelaskan Europalia merupakan festival budaya terbesar di Eropa yang diselenggarakan Kerajaan Belgia. Tahun ini Indonesia menjadi negara tamu pada Europalia 2017. Yang berarti Indonesia menjadi negara Asia ketiga dan pertama se-Asia Tenggara yang diundang dalam perhelatan akbar kesenian di Eropa tersebut.

Advertisement

Pada event ini beragam kesenian Indonesia bakal dipamerkan keliling Eropa selama empat bulan mulai 10 Oktober hingga 1 Januari 2018. Sedikitnya 400 seniman Indonesia mulai seni tari, pertunjukan, musik, instalasi, dan film turut menyemarakkan acara ini.

Ada 400 artefak Indonesia akan dibawa ke Belgia untuk dipamerkan dalam ajang seni terkemuka Festival Europalia di Brussel, Belgia. Salah satu artefak yang dibawa adalah patung legendaris Ganesa seberat 1 ton. Mengangkat tema Rampai Indonesia, Dahlia berharap kesempatan ini bisa menjadi ajang diplomasi budaya bagi Indonesia.

“Melalui acara besar ini, kami juga memberi kesempatan para seniman untuk membuktikan eksistensi mereka secara personal di panggung kesenian Eropa. Ini kesempatan yang sangat baik untuk kita semua,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif