Teknologi
Kamis, 13 Juli 2017 - 20:00 WIB

Net1 Tantang Operator 4G LTE di Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi menggunakan smartphone (Sparkyhub.com)

Satu lagi penyedia layanan jaringan 4G LTE masuk Indonesia, yaitu Net1.

Solopos.com, JAKARTA — Di tengah sulitnya meraih kue di pasar Indonesia, kini sektor telekomunikasi kehadiran wajah baru penyedia layanan jaringan 4G LTE dengan merek dagang Net1 Indonesia. Nama baru itu adalah Net1 Indonesia.

Advertisement

PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (STI) yang merupakan penyedia jasa telekomunikasi seluler mobilitas penuh mengubah nama operator Ceria menjadi Net1 Indonesia. Mereka juga mengubah teknologi terbaru menjadi 4G dari semula cove division multiple access (CDMA).

Net1 berstatus sebagai operator layanan internet atau internet service provider 4G LTE dengan jangkauan di seluruh wilayah pedesaan. Dalam laman resminya, Net1 mengenalkan produk layanan akses internet 4G berupa Net1 AGRO 4G Mobile Wifi Router, LOG U-270 4G Fixed Wifi Router.

Advertisement

Net1 berstatus sebagai operator layanan internet atau internet service provider 4G LTE dengan jangkauan di seluruh wilayah pedesaan. Dalam laman resminya, Net1 mengenalkan produk layanan akses internet 4G berupa Net1 AGRO 4G Mobile Wifi Router, LOG U-270 4G Fixed Wifi Router.

STI memperoleh izin untuk menggelar jaringan 4G LTE di frekuensi 450Mhz secara nasional sejak Februari 2017. Kini STI telah menjalani proses uji laik operasi dan melakukan pemasaran.

Menanggapi kemunculan Net1 Indonesia, Direktur Utama PT Smartfren Telecom Tbk Merza Fachys menyambut baik kehadiran operator layanan internet dengan merek dagang baru milik STI tersebut. Menurut dia, Sampoerna bukan pemain baru di industri telekomunikasi sehingga tentu memiliki pengalaman.

Advertisement

Merza mengaku tak khawatir persaingan akan semakin ketat dengan munculnya pemain dengan merek dagang baru itu. Dia berpendapat, ini saatnya berkompetisi dengan sehat yakni melalui upaya peningkatan mutu layanan.

Menurut dia, strategi mempertahankan pangsa pasar cukup mudah, operator tinggal menyediakan kualitas layanan yang terbaik sesuai kebutuhan pelanggan. “Jadi kami fokus ke layanan saja, memperbaiki kualitas layanan 4G yang harus benar-benar sesuai janji berteknologi mutakhir dengan fasilitas dan kenyamanan yang bagus,” paparnya.

Direktur Utama PT Indosat Tbk Alexander Rusli mengaku tak merasa terancam dengan kehadiran Net1 Indonesia sebagai penyedia jasa internet dengan teknologi 4G LTE. Menurut dia, Net1 memang cukup kuat di Eropa, namun lebih pada segmen machine to machine (M2M) dengan cakupan terbatas, bukan untuk konsumen ritel.

Advertisement

Alex juga menilai pengoperasioan layanan jaringan interet di frekuensi 450 MHz tidak mudah karena sulit digunakan untuk kapasitas yang tinggi. “Frekuensi 450 MHz tidak mudah, memang jualan modem, tapi frekuensinya tidak bisa untuk high capacity jadi tak terlalu bisa banyak jumlah penggunanya,” ujarnya.

Meski frekuensi 450 MHz cukup baik untuk wilayah rural, namun tetap sulit meraup jumlah pengguna yang massal dengan lebar pita yang hanya 7,5 MHz. “Untuk density [kerapatan] agak sulit,” tuturnya.

STI merupakan satu-satunya operator nirkabel yang beroperasi pada frekuensi 450 MHz menggunakan teknologi CDMA dan memiliki lisensi mobilitas penuh dengan jangkauan nasional, meliputi Jawa, Sumatra, Bali, dan Lombok.

Advertisement

Pada 2006, STI beroperasi dengan nama dagang Ceria, berbasis teknologi CDMA2000 1x yang menggunakan lisensi spektrum 450.0MHz-457.5MHz dan 460.0MHz-467.5MHz. Lisensi tersebut memungkinkan STI untuk menyediakan layanan suara dan data, serta layanan multimedia bekerja sama dengan pihak ketiga.

Sejak Desember 2015, STI bekerja sama dengan AINMT International Holdings BV, perusahaan telekomunikasi internasional yang berbasis di Skandinavia, untuk memperluas dan meningkatkan jaringan nirkabel STI. Jangkauan sinyal 4G LTE 450Mhz dapat mencapai lebih dari 100 km. Dengan karakteristik itu, STI mengaku akan lebih fokus membawa layanan 4G LTE ke daerah perdesaan dan sub urban.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif