Jogja
Kamis, 13 Juli 2017 - 22:22 WIB

NASIB TENAGA HONORER : Puluhan Kepala SMK dan GTT/PTT Datangi Gedung Dewan, Ini Harapannya

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Denok Dewi Wulandari? (kiri) dan Rita Ike Lisdiana (kanan) saat audiensi dengan DPRD Kota Jogja, Kamis (3/3/2016). (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Nasib tenaga honorer jenjang SMK swasta setelah pelimpahan wewenang ke provinsi dipertanyakan

Harianjogja.com, JOGJA — Perjuangkan nasib Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT), puluhan kepala sekolah SMK swasta di DIY mendatangi gedung DPRD DIY, Kamis (13/7/2017). Seperti diketahui, paska-pengalihan kewenangan terhadap jenjang sekolah menengah atas dan kejuruan ke pemerintah provinsi, insentif untuk mereka memang tak lagi jelas pencairannya.

Advertisement

Kepala SMK Muhammadiyah 1 Moyudan Sleman, Wahyu Prihatmaka mengatakan ketika SMA/SMK masih di bawah pengelolaan kabupaten/kota, GTT/PTT di sekolahnya memang mendapatkan insentif dari pemerintah kabupaten sebesar Rp250.000/bulan bagi GTT dan Rp200.000/bulan bagi PTT. Jumlah itu diakuinya masih ditambah insentif dari provinsi bagi GTT yang besarannya Rp150.000/bulan.

“Tapi Setelah [pengelolaan SMA/SMK] dilimpahkan ke provinsi, sampai sekarang belum ada kejelasan mengenai pencairan insentif bagi GTT/PTT SMK swasta. Kami mohon ada perhatian, alternatif apa yang bisa diupayakan, karena kondisi di SMK swasta pendapatan guru dan karyawannya masih jauh di bawah UMK,” ucap Wahyu.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif