News
Kamis, 13 Juli 2017 - 17:55 WIB

Asuransi Mikro Tumbuh Pesat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi form klaim asuransi. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Kesadaran masyarakat untuk berasuransi semakin tumbuh

 

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA-Kesadaran masyarakat untuk berasuransi semakin tumbuh. Tidak hanya masyarakat kelas menengah atas, kalangan menengah ke bawah juga tergerak untuk mendapatkan penjaminan untuk dirinya, maupun untuk usahanya.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bodi Hadisuwarno mengatakan, asuransi yang diakses kalangan menengah ke bawah atau yang juga dikenal dengan asuransi mikro, menawarkan produk yang beragam. Seperti asuransi jiwa, kesehatan, maupun asuransi untuk usaha. Asuransi mikro ditujukan bagi masyarakat yang memiliki tidak lebih dari Rp2,5 juta per bulan.

Advertisement

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Bodi Hadisuwarno mengatakan, asuransi yang diakses kalangan menengah ke bawah atau yang juga dikenal dengan asuransi mikro, menawarkan produk yang beragam. Seperti asuransi jiwa, kesehatan, maupun asuransi untuk usaha. Asuransi mikro ditujukan bagi masyarakat yang memiliki tidak lebih dari Rp2,5 juta per bulan.

“Dua tahun ini saya lihat kesadaran berasuransi mulai tumbuh,” kata Bodi pada Harianjogja.com, Rabu (12/7/2017).

Kesadaran masyarakat dalam berasuransi juga dipengaruhi oleh perusahaan yang menciptakan produk asuransi mikro. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (“Allianz Utama”) misalnya.

Advertisement

Selain manfaat perlindungan utama atas risiko kerugian yang dapat terjadi pada properti (property all risk), produk ini juga memberi manfaat perlindungan tambahan berupa santunan untuk kelanjutan usaha (business continuity) akibat risiko-risiko yang dijamin dalam ketentuan polis. Manfaat yang akan diterima oleh nasabah adalah sebesar 10% dari total klaim yang dibayarkan dengan nilai maksimum Rp100 juta.

“Selama ini produk Allianz UsahaKu memberikan manfaat perlindungan property all risk yang komprehensif, namun kami kemudian menyadari bahwa dalam konteks musibah terhadap tempat usaha, diperlukan adanya kompensasi bagi pengusaha atas potensi pendapatan yang hilang karena usaha berhenti untuk sementara waktu,” kata Pieter van Zyl selaku Presiden Direktur Allianz Utama Indonesia.

Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan, asuransi mikro di Indonesia menunjukkan perkembangan yang menggembirakan dengan nilai premi asuransi mikro per triwulan I 2017 mencapai Rp278,2 miliar atau meningkat 80% dibanding periode yang sama tahun 2015.

Advertisement

Sementara dari jumlah peserta asuransi mikro pada triwulan I 2017 tercatat sebanyak 19,4 juta peserta atau meningkat 20,2% dibanding triwulan I 2015.

Sejak 2013, OJK telah melaksanakan serangkaian program untuk mendorong pengembangan asuransi mikro, dengan fokus pada sejumlah kegiatan seperti meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai asuransi, meningkatkan kapasitas pelaku usaha asuransi, mendorong perluasan saluran distribusi asuransi mikro, mendorong pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serta menerapkan pengaturan dan pengawasan pengembangan asuransi mikro.

Sebagai bagian upaya mempercepat perkembangan asuransi mikro di Indonesia, OJK bersama dengan World Bank dan asosiasi industri asuransi pada Senin [10/7/2017] menyelenggarakan kegiatan Pasar Asuransi Mikro Indonesia (PASMINA) 2017 di Jakarta dengan tema “Enhancing Microinsurance to Support Economic Growth Through Stakeholders’ Synergy”.

Advertisement

Kegiatan PASMINA 2017 ini sekaligus sebagai upaya kilas balik kegiatan pengembangan asuransi mikro yang sudah digagas mulai tahun 2013.

Advertisement
Kata Kunci : Asuransi Asuransi Mikro
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif