Jogja
Rabu, 12 Juli 2017 - 14:20 WIB

WISATA KULONPROGO : Sultan Anggap Konflik Mangrove Sudah Temukan "Win-Win Solution"

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kadilangu Van Java menjadi primadona para wisatawan yang berkunjung ke kawasan wisata mangrove Pantai Pasir Kadilangu di Desa Jangkaran, Kecamatan Temon, Kulonprogo, Senin (24/4/2017) pekan lalu. Pembangunan replika Menara Eiffel yang terbuat dari bambu tersebut membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menganggap permasalahan terkait kawasan wisata mangrove yang berada di wilayah perbatasan Kulonprogo-Purworejo sudah selesai

Harianjogja.com, KULONPROGO-Gubernur DIY Sri Sultan HB X menganggap permasalahan terkait kawasan wisata mangrove yang berada di wilayah perbatasan Kulonprogo-Purworejo sudah selesai.

Advertisement

Baca juga : Kulonprogo-Purworejo Sepakat Bentuk Sekretariat Bersama Kelola Hutan Mangrove

Dia berharap keberadaan wisata di Desa Jangkaran Temon bisa memberikan manfaat bagi kedua pihak.

Konflik antara pengelola kawasan wisata mangrove di Jangkaran Temon dengan warga Jogoboyo Purworejo Jawa Tengah sempat memanas beberapa kali. Hal itu mengingat para pengunjung harus melewati jalan yang berada di wilayah Purworejo untuk sampai ke lokasi wisata.

Advertisement

Pemkab Kulonprogo dan Purworejo kemudian turun tangan untuk menengahi perkara tersebut.

Sri Sultan HB X mengungkapkan pihak yang mendapatkan keuntungan dari kawasan wisata mangrove memang sudah semestinya bukan hanya pengelola saja. Desa di kabupaten tetangga yang dilalui juga sewajarnya ikut menerima manfaat.

“Sudah selesai kok. Win-win solutions lah. Semua bisa mendapatkan manfaat dari pengembangan wisata,” kata Sri Sultan HB X, Selasa (11/7/2017).

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif