Soloraya
Rabu, 12 Juli 2017 - 20:37 WIB

PILKADES BOYOLALI : Pasangan Suami Istri Maju di Pilkades Desa Pinggir

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pilkades

Pilkades Boyolali akan digelar serentak di lima desa pada Kamis (20/7/2017) mendatang.

Solopos.com, BOYOLALI –Sepasang suami istri (pasutri) akan maju dalam pemilihan kepala desa (pilkades) di Desa Pinggir, Kecamatan Karanggede pada Kamis (20/7/2017) nanti.

Advertisement

Selain Desa Pinggir (Karanggede), pilkades juga akan digelar di Desa Jeruk (Selo) dan Desa Njenengan (Sawit), Desa Giriroto (Ngemplak), dan Desa Ketaon (Banyudono). Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, Selasa (12/7/2017), pilkades serentak kali ini tak jauh berbeda dengan pilkades sebelumnya dari para calonnya. Para petarungnya rata-rata masih merupakan inkumben, keluarga inkumben, atau masih keluarga bekas kades.

Di Desa Pinggir, Karanggede, perebutan kursi kades diikuti oleh dua kandidat yang merupakan pasutri bekas kepala desa. Mereka adalah Wahyudi dan Sri Harini yang akan berebut kursi kades sebelumnya yang telah meninggal dunia.

Pasutri ini “terpaksa” maju sebagai cakades agar tak muncul calon boneka dari luar. Cara-cara ini persis seperti yang terjadi pada Pilkades di Desa Glintang, Sambi, Januari lalu, di mana sang mertua dan menantu terpaksa maju demi menyelamatkan Pilkades.

Advertisement

“Kalau dari hasil perbincangan warga sekitar, pasangan suami istri ini dikenal sangat bagus dan baik orangnya saat menjadi Kades dulu,” ujar Kapolsek Karanggede, AKP Margono kepada Solopos.com.

Margono memastikan suasana pilkades di Desa Pinggir, Karanggede, berjalan kondusif dan aman. Sebab, kandidat yang berlaga adalah pasangan suami istri yang nyaris tanpa persaingan dan menimbulkan gesekan. “Siapa pun yang terpilih nanti, juga tetap sama. Kalau engak suaminya, ya istrinya,” ujarnya seraya berharap warga bisa menggunakan hak pilihnya sesuai nurani.

Tak hanya di Karanggede. Pilkades dengan aroma trah keluarga juga terjadi di Desa Kataon, Banyudono. Dari empat kandidat yang berlaga, rata-rata mereka masih memiliki satu ikatan keluarga atau kerabat dengan kades sebelumnya. Mereka ada yang anak kades, saudara bekas kades terdahulu, dan ada juga perangkat desa.

Advertisement

“Kebetulan, kades yang aktif baru saja meninggal dunia. Jadi, tak ada inkumben,” ujar Kanit Intel Polsek Banyudono, Aiptu Adi. Empat kandidat yang bersiap maju itu adalah Martono, Bilal Muntoha, Yanuar Nogroho, serta Prasetya Ari Wibowo. Meski ada dua kandidat yang bakal bersaing ketat, namun Adia memastikan kondisi warga Desa Ketaon sangat terkendali.

Hal serupa juga terjadi di Desa Giriroto, Ngemplak, desa tempat tinggal orang tua Presiden Jokowi. Dari empat kandidat yang siap maju menjadi kades, satu di antaranya adalah inkumben, yakni Purwanto. Kades aktif ini bahkan tercatat memasuki kali ketiga menjabat kades jika berhasil mengungguli perolehan suara para pesaingnya pada hari H nanti. Untuk menyapa para pemilih loyalnya, calon inkumben ini juga memanfaatkan media sosial Facebook selain membuka posko.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif