Soloraya
Rabu, 12 Juli 2017 - 16:15 WIB

Gerebek Lokasi Pengoplosan Elpiji di Baki, Polisi Sukoharjo Ditangkap 3 Orang

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Rifeld Contantien Baba (kanan), memeriksa tabung elpiji oplosan di Dusun Tempel, Desa Siwal, Kecamatan Baki, Rabu (12/7/2017). (Bony Eko Wicaksono/JIBI/Solopos)

Anggota Polres Sukoharjo menangkap tiga orang pengoplos elpiji di Baki.

Solopos.com, SUKOHARJO — Aparat kepolisian Sukoharjo menggerebek rumah yang menjadi lokasi pengoplosan tabung elpiji di Dusun Tempel, Desa Siwal, Kecamatan Baki, Rabu (12/7/2017). Tiga tersangka pengoplos elpiji 3 kg dan 12 kg diringkus di lokasi kejadian.

Advertisement

Mereka adalah ABN dam EA yang berperan sebagai penyuntik elpiji dan JBL yang bertugas memasarkan elpiji oplosan tersebut. Berdasarkan informasi sementara, ketiga sudah beroperasi di lokasi tersebut selama setahun terakhir.

Pantauan Solopos.com, Rabu, puluhan polisi mendatangi lokasi sekitar pukul 13.00 WIB. Rumah yang digerebek itu milik Suryawan yang disewa para pelaku untuk mengoplos elpiji lalu dijual kepada masyarakat. Para pelaku berasal dari luar Desa Duwet. Tak satu pun warga setempat yang mengenal pelaku.

Biasanya, aktivitas pengoplosan elpiji dilakukan mulai pagi har sampai sore hari. “Ada tiga pelaku pengoplos elpiji yang ditangkap. Saya belum dapat membeberkan identitas lengkap tersangka lantaran masih pengembangan penyelidikan,” kata Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Rifeld Contantien Baba, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, saat ditemui wartawan, Rabu.

Advertisement

Modusnya, para pelaku memindahkan elpiji dari tabung ukuran 3 kilogram ke tabung 12 kilogram. Mereka membuka segel tabung elpiji 3 kg dan dihubungkan dengan tabung elpiji 12 kg menggunakan selang regulator. Kemudian keran selang regulator dibuka agar gas berpindah dari tabung elpiji 3 kg ke tabung elpiji 12 kg.

Berdasarkan pemeriksaan awal, para pelaku melakukan aktivitas pengoplosan tabung elpiji lebih dari setahun. “Mereka menyalakan kipas angin saat memindahkan elpiji agar baunya tak terlalu kentara sehingga tak dicurigai warga setempat,” kata dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif