Soloraya
Rabu, 12 Juli 2017 - 14:35 WIB

12 Desa di Wonogiri Belum Terima Dana Desa, Pembangunan Terhambat

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja membangun jembatan di Dusun Dukuh, Gemantar, Selogiri, Wonogiri, 12 Juni lalu. (Istimewa)

Sebanyak 12 desa di Wonogiri belum menerima dana desa sehingga pembangunan terhambat.

Solopos.com, WONOGIRI — Sebanyak 12 dari 251 desa di Wonogiri hingga pertengahan Juli ini belum menerima dana desa 2017 tahap I. Kondisi itu menghambat pembangunan di desa bersangkutan.

Advertisement

Kasi Pembinaan Keuangan Desa Bidang Pemdes, Zyqma Idatya Fitha, mewakili Kabid Pemerintahan Desa (Pemdes) Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Totok Sugiyarto, kepada Solopos.com, Selasa (11/7/2017), menyampaikan desa-desa tersebut ada yang sama sekali belum mengajukan permohonan pencairan.

Ada pula desa yang sudah mengajukan permohonan tetapi masih ada persyaratan yang kurang. Desa yang belum menerima dana desa tersebar di enam kecamatan dengan perincian Selomarto, Sendangagung, dan Sirnoboyo di Kecamatan Giriwoyo; Tanjungsari di Tirtomoyo, dan Pijiharjo dan Kepuhsari di Manyaran; Gedong dan Pondok di Ngadirojo; Biting dan Talesan di Purwantoro; dan Slogohimo dan Setren di Kecamatan Slogohimo.

Advertisement

Ada pula desa yang sudah mengajukan permohonan tetapi masih ada persyaratan yang kurang. Desa yang belum menerima dana desa tersebar di enam kecamatan dengan perincian Selomarto, Sendangagung, dan Sirnoboyo di Kecamatan Giriwoyo; Tanjungsari di Tirtomoyo, dan Pijiharjo dan Kepuhsari di Manyaran; Gedong dan Pondok di Ngadirojo; Biting dan Talesan di Purwantoro; dan Slogohimo dan Setren di Kecamatan Slogohimo.

“Desa Sirnoboyo, Setren, dan Gedong sudah ajukan berkas. Persyaratan yang diajukan Sirnoboyo kurang surat pertanggungjawaban [SPj realisasi 2016]. Selebihnya belum mengajukan permohonan,” kata Fitha.

Menurut dia, desa tak kunjung ajukan permohonan karena menemui kendala dalam memenuhi persyaratan penting, seperti SPj realisasi dana desa tahun sebelumnya. Tak kunjung diterimanya dana desa membuat pembangunan desa terhambat.

Advertisement

Fitha berharap desa-desa tersebut segera menyelesaikan tanggung jawab mencairkan dana desa, supaya program yang sudah direncanakan bisa secepatnya terlaksana. Dia menginformasikan dana desa dari APBN 2017 untuk Wonogiri senilai Rp198,7 miliar.

Dana masuk kas daerah Mei. Setiap desa menerima kurang lebih Rp800 juta. Pencairan kepada desa dua tahap, yakni tahap I 60 persen atau senilai Rp119,2 miliar dan tahap II 40 persen atau Rp79,5 miliar.

Terpisah, Sekretaris Desa (Sekdes) Gedong, Winarsi, mengakui belum menerima dana desa tahap I. Menurut dia, saat ini tinggal menunggu pencairan. Dia memastikan setelah dana desa cair akan langsung digunakan untuk merealisasikan program prioritas, yakni memperbaiki jalan lingkar desa sepanjang kurang lebih 1 km senilai Rp600 juta.

Advertisement

Pekerjaan itu diperkirakan memakan waktu empat bulan sehingga keterlambatan diterimanya dana desa dinilai tak akan mengganggu pelaksanaan proyek mengingat masih memiliki cukup waktu. “Kami telat ajukan pencairan karena pembuatan APB Desa 2017 sebelumnya juga telat. Maret lalu baru klir,” kata dia.

Sementara itu, Sekdes Gemantar, Selogiri, Ibnu Purwanto, mengatakan sudah menerima dana desa 2017 sejak Juni. Anggaran sudah digunakan untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur, seperti membangun dua jembatan Dusun Dukuh senilai Rp41 juta.

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif