Soloraya
Selasa, 11 Juli 2017 - 18:15 WIB

Tak Rampas Motor, 6 Begal Klaten Ini Hanya Minta Uang Rp250.000 dan Ponsel

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi begal (JIBI/Dok)

Dua perempuan ditodong kawanan begal di Desa Kradenan, Trucuk.

Solopos.com, KLATEN — Dua perempuan berboncengan sepeda motor ditodong kawanan begal saat melintas di jalan wilayah Desa Kradenan, Kecamatan Trucuk, Selasa (11/7/2017) pagi. Keduanya ditodong menggunakan pistol yang diduga mainan dan golok.

Advertisement

Namun, bukannya merampas sepeda motor, kawanan begal itu hanya meminta uangdan ponsel. Uang pun tidak dirampas semua. Dari total Rp400.000 yang ada di dompet korban, para begal yang berjumlah enam orang itu hanya mengambil Rp250.000.

Kedua perempuan yang menjadi korban begal itu merupakan kakak beradik, Suwarti, 38, dan Devi Lestari, 34, warga Dukuh Karangtengah, Desa Gaden, Kecamatan Trucuk. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, saat keduanya dalam perjalanan menuju tempat kerja mengendarai sepeda motor. Mereka bekerja di pabrik rokok di jalan raya Penggung-Jatinom, Desa Blanceran, Kecamatan Karanganom.

Advertisement

Kedua perempuan yang menjadi korban begal itu merupakan kakak beradik, Suwarti, 38, dan Devi Lestari, 34, warga Dukuh Karangtengah, Desa Gaden, Kecamatan Trucuk. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 05.00 WIB, saat keduanya dalam perjalanan menuju tempat kerja mengendarai sepeda motor. Mereka bekerja di pabrik rokok di jalan raya Penggung-Jatinom, Desa Blanceran, Kecamatan Karanganom.

Saat melintasi jalan desa di wilayah Desa Kradenan, mereka melihat tiga sepeda motor melaju dari arah berlawanan mendekati persimpangan. Kondisi di sekitar lokasi merupakan area persawahan.

Saat Suwarti dan Devi membelok di persimpangan menuju jalan raya Trucuk-Cawas, pengendara tiga sepeda motor tersebut juga membelok dan sudah berada di depan mereka. Lantaran terburu-buru berangkat kerja, Suwarti melajukan sepeda motor hingga menyalip tiga sepeda motor tersebut.

Advertisement

Setelah menghentikan laju sepeda motor, enam orang yang naik tiga sepeda motor itu mendekat dan mengelilingi Suwarti dan Devi. Dua dari enam orang tersebut menodong Suwarti dan Devi menggunakan sebilah golok serta sebuah pistol mainan berwarna perak.

“Keenam orang itu laki-laki dan semuanya mengenakan helm serta cadar. Sementara sepeda motor tidak ada nomor polisinya semua,” kata Suwarti saat ditemui di Mapolsek Trucuk, Selasa.

Saat menodongkan golok dan pistol yang diduga mainan, keenam orang itu menyampaikan tak berniat merampas sepeda motor melainkan meminta uang serta ponsel. Kedua wanita tersebut lantas memberikan uang senilai Rp16.000. Namun, keenam orang itu tak terima dengan pemberian tersebut.

Advertisement

Suwarti lantas mengambil dompet di bawah jok sepeda motor. Saat itu, total uang di dalam dompet ada Rp400.000. Kawanan tersebut mengambil uang Rp250.000, kemudian dompet dikembalikan kepada Suwarti.

Setelah meminta ponsel milik Devi serta mengambil uang dari dompet Suwarti, keenam orang itu lantas meninggalkan kedua wanita tersebut. Setelah kejadian itu, kedua wanita tersebut urung berangkat kerja dan pulang ke rumah mereka.

Awalnya, kejadian itu tak dilaporkan ke polsek. Namun, peristiwa itu beredar melalui pesan berantai di media sosial. Polisi yang mendapati informasi pesan tersebut lantas mencari korban dan meminta keterangan mereka.

Advertisement

Kapolsek Trucuk, AKP Widji D.M., menjelaskan polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Pistol yang digunakan pelaku untuk menodong Suwarti dan adiknya diduga pistol mainan. Kerugian materiil yang dialami para korban diperkirakan Rp350.000.

Kapolsek mewanti-wanti warga agar menghindari jalan-jalan sepi. Ia menjelaskan selama ini polisi rutin berpatroli termasuk di jalur-jalur rawan guna mengantisipasi aksi kejahatan. “Setiap saat petugas kami melakukan patroli,” jelas dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif