News
Selasa, 11 Juli 2017 - 10:30 WIB

SOLOPOS HARI INI : Taksi Online: Gubernur Segera Terbitkan Aturan

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Harian Umum Solopos edisi Selasa, 11 Juli 2017.

Solopos hari ini memberitakan rencana Ganjar Pranowo mengeluarkan aturan operasional taksi online.

Solopos.com, SOLO – Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo memberi kepastian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng segera mengeluarkan aturan operasional angkutan sewa khusus atau taksi online.

Advertisement

Di sisi lain sekitar 800 taksi dan sopir taksi dari enam perusahaan taksi di Soloraya menggelar unjuk rasa menuntut pembekuan layanan taksi online Uber X. Unjuk rasa tersebut rencananya dilaksanakan Selasa (11/7/2017), mulai pukul 08.00 WIB hingga 14.00 WIB.

Berita mengenai pernyataan Ganjar Pranowo yang segera mengeluarkan aturan operasional  taksi online menjadi headline Harian Umum Solopos, Selasa (11/7/2017). Selain berita itu ada juga liputan mengenai terbongkarnya sindikat jual beli online senjata ilegal dan berita tentang inovasi bisnis olahan lele menjadi makanan ringan.

Advertisement

Berita mengenai pernyataan Ganjar Pranowo yang segera mengeluarkan aturan operasional  taksi online menjadi headline Harian Umum Solopos, Selasa (11/7/2017). Selain berita itu ada juga liputan mengenai terbongkarnya sindikat jual beli online senjata ilegal dan berita tentang inovasi bisnis olahan lele menjadi makanan ringan.

Simak cuplikan berita halaman utama Harian Umum Solopos edisi Selasa 11 Juli 2017;

TAKSI ONLINE: Gubernur Segera Terbitkan Aturan

Advertisement

Sementara itu, sekitar 800 taksi dan sopir taksi dari enam perusahaan taksi di Soloraya akan menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Gladak, Solo, Selasa (11/7) ini, menuntut pembekuan layanan taksi online, Uber X. Ganjar menyatakan aturan operasional taksi onlinedalam proses pembahasan.

Namun, dia tidak menyebut kapan proses penetapan aturan itu akan selesai. Dia telah meminta Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng menyiapkan ketentuan yang mengatur penyelenggaraan angkutan orang tidak dalam trayek di Jateng.

”Belum ada [penetapan aturan]. Ini masih diskusi panjang. Sebenarnya onlinedan tidak onlinesama saja. Yang mesti dilakukan adalah syarat-syarat untuk angkutannya. Ibarat toko, toko onlinedan offlinesebenarnya sama. Semua kena pajak, mengurus izin, dan lain sebagainya. Saya sudah mintakan Dinas Perhubungan segera menyiapkan ini. Kemudian mengatur, seumpama kendaraan pribadi untuk angkot boleh enggak? Angkot kan harus pelat kuning. Makanya onlinepun mestinya juga pelat kuning. Syarat-syarat itu mestinya ada,” jelas Ganjar saat dihubungi Espos, Senin (10/7).

Advertisement

Simak selengkapnya: http://epaper.solopos.com

PENEGAKAN HUKUM: Bisnis Senjata Api Ilegal Via Online Dibongkar

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah (Jateng) membongkar penjualan senjata api ilegal melalui media sosial (medsos). Polisi menyita 18 senjata api dan 28 airsoft gun.

Advertisement

Kapolda Jateng Irjen Pol. Condro Kirono mengatakan pengungkapan kasus diawali laporan masyarakat hingga dilakukan penyelidikan terhadap pengiriman sebuah paket melalui jasa ekspedisi pada Mei lalu.

Simak selengkapnyahttp://epaper.solopos.com

PEMBERDAYAAN EKONOMI: Menyulap Lele Jadi 30 Varian Makanan Ringan

Usaha kreatif ibu-ibu Desa Tanjungsari ini layak diacungi jempol. Dengan kreativitas, mereka mampu membuat 30 jenis makanan ringan berbahan dasar ikan lele.

Puluhan jenis makanan serbalele

itu antara lain berupa abon, kerupuk, keripik, nugget, prastel, sosis, stick, pentol bakso, dawet, dan masih lagi. Esposberkesempatan mengunjungi sentra industri pembuatan 30 jenis makanan ringan dari pengolahan ikan lele di Desa Tanjungsari belum lama ini.

Di sebuah gedung yang menjadi showroom makanan serbalele itu, puluhan penghargaan lokal dan nasional bertengger di dinding gedung itu. Penghargaan itu diterima ibu-ibu Desa Tanjungsari yang tergabung dalam wadah Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngudi Mulyo.

”Tak hanya daging lele saja yang kami olah, kepala lele, kulitnya, hingga durinya juga kami olah jadi makanan. Kami menerapkan zero waste [tak ada sampah yang terbuang],” ujar Ketua KWT Ngudi Mulyo, Eka Supriyatin, kepada Espos,Selasa (20/6) malam.

Berkat inilah, Eka dan kelompoknya menyabet seabrek penghargaan bergengsi dalam delapan tahun terakhir. Penghargaan itu mulai di tingkat lokal, nasional, hingga Asia Tenggara. ”Akhir 2016 lalu, penghargaan sangat spesial dari Pak Presiden Jokowi, yakni Adhikarya Pangan Nusantara,” ujar Eka.

Simak selengkapnyahttp://epaper.solopos.com

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif