Jatim
Selasa, 11 Juli 2017 - 22:05 WIB

LONGSOR PONOROGO : Pembangunan Hunian Tetap Korban Longsor Banaran Ditarget Rampung Agustus

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah pengungsi beraktivitas di rumah relokasi sementara di Dusun Tangkil, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Jumat (21/4/2017) sore. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo, proses pembangunan 40 hunian tetap bagi korban longsor di Desa Banaran telah dimulai.

Madiunpos.com, PONOROGO — Proses pembangunan 40 hunian tetap bagi warga korban bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, ditarget selesai pada 31 Agustus 2017. Proses pembangunan hunian tetap ini dilaksanakan dalam tiga tahap.

Advertisement

Komandan Kodim 0802/Ponorogo, Letkol Inf. Slamet Sarjianto, mengatakan ada 40 hunian tetap yang dibangun. Proses pembangunan hunian tetap itu telah dimulai pada Senin (3/7/2017).

Anggaran dana untuk masing-masing hunian tetap bagi 40 korban bencana longsor itu senilai Rp72,4 juta. Total dana yang dianggarkan pemerintah mencapai Rp2,8 miliar.

“Masing-masing hunian tetap diberi alokasi Rp72,4 juta,” kata dia seusai kunjungan Pangdam V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Kustanto Widiatmoko di Pondok Gontor, Selasa (11/7/2017).

Advertisement

Dia menuturkan proses pembangunan hunian tetap tersebut juga akan dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap pertama 13 rumah, tahap kedua 13 rumah, dan tahap ketiga 14 rumah. Untuk setiap tahapan diperkirakan membutuhkan waktu selama 15 hari.

Slamet menyampaikan pembangunan untuk hunian tetap di tahap pertama cukup mudah karena lokasinya mudah dijangkau. Namun, untuk tahap kedua dan ketiga diperkirakan membutuhkan waktu cukup lama karena medannya lebih sulit.

“Kalau yang tahap pertama dekat dengan jalan sehingga proses pengiriman material bisa dilakukan dengan mudah. Tetapi untuk tahap kedua dan ketiga lokasinya kan cukup terjal sehingga proses pengiriman materialnya juga cukup sulit,” terang dia.

Advertisement

Pembangunan hunian tetap bagi korban longsor Banaran ini, kata Slamet, dikerjakan oleh 110 personel TNI dan dibantu masyarakat setempat. Kazidam V/Brawijaya Kolonel CZI Hari Pahlawantoro mengatakan proses pembangunan hunian tetap di Desa Banaran dilaksanakan dengan proses lelang. Pelaksanaan pembangunan hunian tetap ini dilakukan secara swakelola dengan TNI.

“Pengadaan barangnya tetap dilelang. Mengikuti prosedur dan aturan yang ada,” kata dia.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif