Soloraya
Selasa, 11 Juli 2017 - 16:15 WIB

BUNUH DIRI WONOGIRI : Sakit, Kakek-Kakek Berusia 105 Tahun Gantung Diri

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (Dok/JIBI/Solopos)

Bunuh diri dilakukan oleh seorang kakek-kakek berusia 105 tahun asal Ngadirojo, Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI — Seorang kakek-kakek berusia 105 tahun, Kertorejo, warga Dusun Dungsri RT 002/RW 006 Desa Ngadirojo Lor, Kecamatan Ngadirojo, Solo, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Selasa (11/7/2017) 04.30 WIB.

Advertisement

Bunuh diri itu dilakukan Kertorejo diduga karena tak tahan dengan penyakit komplikasi yang dideritanya selama bertahun-tahun. Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, jasad Kertorejo ditemukan menantunya, Juminem, 50, di kebun dekat rumahnya.

Saat itu, Juminem hendak memetik cabai sekitar pukul 04.30 WIB. Kertorejo ditemukan dalam keadaan menggantung di batang bambu yang disandarkan pada pohon petai. Hal tersebut membuat Juminem sontak berteriak minta tolong kepada suaminya, Parmin, 68.

Namun, setelah diturunkan oleh Parmin yang merupakan anak kandung Kertorejo bersama tetangga lain, Kertorejo diperiksa dan ternyata sudah tidak bernyawa. Parmin dan Juminem tidak menyangka orang tua mereka melakukan hal nekat seperti itu.

Advertisement

Kertorejo yang bertinggi badan 160 cm dan berat badan 60 kg itu sempat berkumpul dan mengobrol seperti biasa bersama Parmin dan Juminem di rumahnya pada pukul 04.00 WIB. Setelah itu Parmin pergi ke masjid untuk salat Subuh dan Juminem memasak di dapur.

Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Muhamad Kariri, mewakili Kapolres Wonogiri, AKBP Muhammad Tora, menegaskan kejadian tersebut murni bunuh diri. Berdasarkan pemeriksaan tim medis dan olah kejadian perkara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan.

Selain itu, keluarga Kertorejo meminta agar tidak dilakukan autopsi karena Kertorejo sudah tua dan menderita sakit menahun. Kertorejo langsung dikembalikan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Advertisement

“Keluarga menerimanya sebagai musibah dan tidak akan mempermasalahkan di kemudian hari dengan membuat pernyataan untuk tidak dilakukannya autopsi,” ujarnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif