Jogja
Selasa, 11 Juli 2017 - 16:20 WIB

BANDARA KULONPROGO : Sultan Tekankan Layanan Pendukung Terstandardisasi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sri Sultan Hamengku Buwono X-Gubernur DIY (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X menekankan pentingnya pelayanan dan produk daerah yang terstandardisasi

Harianjogja.com, JOGJA-Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan HB X menekankan pentingnya pelayanan dan produk daerah yang terstandardisasi, untuk mendukung kehadiran New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Advertisement

Dalam sambutannya di tengah Syawalan Bersama Pemerintah Kabupaten Kulonprogo, Sultan menjelaskan bahwa, seluruh masyarakat harus membuka diri. Jangan ada lagi pedagang atau pebisnis yang menawarkan produk jasa atau barang hanya seadanya.

Melainkan harus mulai memperhatikan standar proses pembuatan, pengemasan, hingga pelayanan. Sebagai bentuk kesadaran, kehadiran NYIA telah membawa konsekuensi seluruh pihak harus mengubah diri. Karena kehadiran NYIA yang akan membawa masuk banyak orang asing, dan mereka inilah orang-orang yang menyukai pelayanan yang terstandardisasi.

Orang nomor satu di DIY ini menegaskan, jangan sampai masih ada kasus seperti di Kota Jogja, Pedagang Kaki Lima yang membanderol harga semaunya di masa ramai wisatawan, atau juru parkir yang melakukan tindakan serupa.

Advertisement

Karena pada ujungnya nanti, hanya akan membuat keramaian dan perspektif buruk pihak luar terhadap Jogja khususnya Kulonprogo, terutama lewat media sosial.

“Lebih baik kita mendisiplinkan diri. Kalau itu terus terjadi, kita tidak akan pernah memiliki kesiapan melayani konsumen,” kata dia, Selasa (10/7/2017).

Di kesempatan yang sama, raja Jogja ini juga mengungkapkan, kehadiran NYIA harus bisa mendorong tumbuhnya kreativitas dan inovasi masyarakat Bumi Binangun, agar bisa menarik wisatawan. Karena pada dasarnya, NYIA dibangun bukan hanya untuk mengembangkan Kulonprogo, melainkan wisata ke Borobudur, Jawa Tengah.

Advertisement

“Ada pertanyaan penting yang muncul setelah adanya NYIA di Kulonprogo. Nanti turis yang datang via Kulonprogo itu, akan melihat Borobudur dari Jogja atau melihat Jogja dari Borobudur?” terangnya.

Sehingga, kehadiran bandara berkapasitas 27 juta pengunjung ini, harus bisa menumbuhkan semangat berkompetisi secara positif dengan Provinsi Jawa Tengah. Baik terkait produk wisata, dan pembangunan masa depan yang lebih kreatif dan inovatif. Sultan tak ingin masyarakat menyongsong kehadiran NYIA tanpa adanya perubahan berarti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif