Jateng
Senin, 10 Juli 2017 - 22:50 WIB

Kampung Bahari Tambaklorok Semarang Sudah 87%

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi (tengah berbaju putih) berdialog dengan warga Tambaklorok dan kontraktor pelaksana proyek Kampung Bahari Semarang, Senin (10/7/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Humas Setda Kota Semarang)

Kampung Bahari Tambaklorok yang belum rampung dibebaskan lahannya ditinjau Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Senin (10/7/2017), meninjau Kampung Bahari Tambaklorok. Sejauh ini, proyek itu sudah 87% rampung. Pembangunan salah satu kampung tematik di ibu kota Jateng itu ditargrykan selesai Oktober 2017.

Advertisement

“Kami cek ternyata pekerjaan menurut kontraktor sudah 87% dari target 100% selesai Oktober mendatang,” kata Hendi—sapaan akrab Hendrar Prihadi—di sela-sela peninjauannya ke Kampung Bahari Tambaklorok, Semarang itu.

Berdasarkan hasil evaluasi, kata dia, masih ada 52 bidang lahan yang belum dibebaskan, tetapi beberapa di antaranya masih enggan dibebaskan pemiliknya, sehingga memerlukan langkah pendekatan. Ia meminta kontraktor pelaksana untuk melakukan pendataan berapa dari 52 pemilik bidang lahan yang belum mau dibebaskan, sehingga akan coba diyakinkan oleh Pemerintah Kota Semarang.

“Saya optimistis masyarakat mendukung karena akan merasakan manfaatnya. Hanya saja, perlu pendekatan budaya dengan lingkungan masyarakat setempat,” kata politikus PDI Perjuangan itu.

Advertisement

Atas keyakinannya itu, Hendi meminta kontraktor melakukan pemetaan warga yang masih sulit lahannya dibebaskan karena tidak seluruh pemilik 52 bidang lahan itu menolak lahan mereka dibeli. “Saya sudah sampaikan kepada warga mengenai manfaat proyek pemerintah pusat ini. Sekarang, tinggal meyakinkan mereka yang belum percaya dengan hasil ‘project’,” katanya.

Dengan pembangunan Kampung Bahari, kata dia, kawasan Tambaklorok yang selama ini identik dengan kesan permukiman kumuh akan dibenahi menjadi lebih baik, bagus, dan tertata. Akses menuju tempat pelelangan ikan, lanjut dia, akan dilebarkan 20 meter, termasuk rehabilitasi pasar ikan, akses jalan, dan nelayan bisa memarkirkan perahunya di depan rumah.

“Tadi, kontraktor minta waktu dua hari untuk melakukan ‘mapping’. Mana (warga, red.) yang menurutmu susah? Siapa itu? Di mana. Kami akan datangi satu persatu warga,” katanya.

Advertisement

Selain itu, Hendi mengatakan proyek pembangunan Kampung Bahari juga kerap terkendala persoalan sosial, seperti akses jalan menuju proyek yang dipakai warga untuk pernikahan, sunatan, dan sebagainya.

“Ya, persoalan ini bisa diselesaikan kami dengan lurah. Tidak masalah. Jalannya masih rusak, ya, karena masih dilewatin kendaraan berat. Nanti, kan jalannya akan dibenahi,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif