Jogja
Minggu, 9 Juli 2017 - 11:22 WIB

EKONOMI KREATIF : Lirik Promosi Tas Pom Pom Lewat Endorse Selebgram Jogja

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Arum Wulandari menunjukkan beberapa produk tas pom pom yang dilabeli dengan merek Baglist di rumahnya, di Potorono, Bantul, Jumat (7/7/2017). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Ekonomi kreatif berupa tas pom-pom

Harianjogja.com, BANTUL-Tren sosial media memberikan pengaruh yang besar terhadap dunia fashion dan bisnis. Peluang itu mencoba dibidik Arum Wulandari, 28, untuk memasarkan produk tas kasual secara endorse dengan melibatkan para selebgram.

Advertisement

Tas kasual dengan desain minimalis dan bernuansa Korean Style menjadi pilihan produk yang dikembangkan Arum dengan label Baglist. Usaha ini telah dirintis Arum sejak duduk di bangku kuliah pada 2008 silam. Saat itu, produk tas yang diproduksinya masih relatif kasual seperti tas punggung, dompet atau pouch dan sling bag atau tas selempang.

“Karena sibuk kuliah waktu itu, jadi sempat berhenti dulu produksinya. Mulai lagi serius mengelola tahun 2016, setelah selesai kuliah,” ujar Arum saat ditemui di rumahnya di Potorono, Bantul, Jumat (7/7/2017).

Bisnis tas kasual mulai dirintis alumnus Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini dengan modal Rp0. Arum mengaku awal menggeluti bisnis ini hanya bermodalkan kreativitas desain tas yang dibuatnya. Pemesanan kala itu dilakukan dengan sistem made by order di mana kebanyakan pelanggannya adalah teman-teman sekampus.

Advertisement

“Pertama bikin saya tidak pakai modal. Jadi kebetulan saya punya penjahit langganan, misal malamnya ada orderan, lalu saya pesan ke penjahit untuk dibuatkan, paginya barang sudah jadi. Tapi dari situ uang terus berputar, dan terkumpul jadi modal untuk produksi berikutnya,” jelas Arum.

Kesibukan kuliah kala itu, sempat membuat Arum harus vakum mengelola bisnisnya. Selama vakum, membuat dia kesulitan untuk menghasilkan desain yang tas yang dapat diminati pasar. Hingga demam Hallyu atau Korean Style mulai menjadi tren dan menjangkiti anak muda, yang pada akhirnya menginspirasi Arum untuk membuat tas pom pom.

“Gaya Korea itu karakternya lebih ke sesuatu yang lucu, imut dan warna-warni. Kebetulan juga saya dapat inspirasi bikin pom pom dari benang wol lewat Pinterest lewat kreasi do it yourself atau DIY. Lalu saya coba aplikasikan ke tas ini dan ternyata banyak yang suka,” ungkap Arum.

Advertisement

Saat memutuskan kembali mengelola bisnis ini, diakui Arum, pemasaran tas buatannya terkendala promosi. Kali pertama mengikuti sebuah pameran UKM, ternyata respon masyarakat kurang begitu baik dan pameran cenderung sepi. Terpikir untuk melakukan promosi secara online lewat situs jejaring sosial, Instagram yang saat itu mulai populer di kalangan anak muda.

“Tahun 2016 mulai booming Instagram dan Selebgram. Akhirnya say apilih untuk melakukan promosi melalui selebgram Jogja. Dampaknya begitu positif, setiap kali pameran stan selalu ramai dan produk saya makin dikenal,” jelas Arum.

Tas pom pom dengan berbagai model yang dibuat Arum terus diperbarui. Membidik pelajar SMP, SMA dan mahasiswa tahun pertama, Arum membanderol harga tasnya mulai dari Rp15.000 untuk pouch, sedangkan tas selempang mulai dari Rp65.000 sampai termahal Rp120.000. Dalam sebulan, Arum mengaku dapat memproduksi sekitar 150 buah tas beragam model dengan omzet mencapai Rp10 juta per bulan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif