News
Sabtu, 8 Juli 2017 - 21:00 WIB

Prajurit TNI di Riau Ditikam Anggota Geng Motor, Ini Kronologinya

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Cucu Sumantri didampingi Danrem 031 Wira Bima Riau Brigjen TNI Abdul Karim memberikan keterangan pers tentang penikaman terhadap prajurit TNI di Indragiri Hilir, Riau. Korban meninggal akibat ditikam pelaku. (Arif Gunawan/JIBI/Bisnis)

Seorang prajurit TNI yang menjadi babinsa di Inhil Riau meninggal dunia setelah ditikam pemuda yang diduga anggota geng motor.

Solopos.com, PEKANBARU — Seorang prajurit TNI yang bertugas sebagai bintara pembina desa (Babinsa) di Indragiri Hilir, Riau, menjadi korban penikaman hingga meninggal dunia.

Advertisement

Pangdam I Bukit Barisan Mayjen TNI Cucu Sumantri dalam konferensi persnya di Pekanbaru mengatakan anggotanya itu menjadi korban penikaman dan gugur saat menjalankan tugas.

“Kejadian ini begitu memprihatinkan bagi kami karena Bintara kami yang sedang menjalankan tugas, yakni Serda Musaini, meninggal usai membantu menyelenggarakan pemakaman warga setempat,” katanya Sabtu (8/7/2017).

Mayjen Cucu menjelaskan kronologi kejadian dimulai pada Jumat (7/7/2017) siang lalu. Saat itu Serda Musaini beserta rekannya Kopka Candra, sedang membantu masyarakat Parit 8, Kelurahan Tagaraja, Kecamatan Kateman, Indragiri Hilir, untuk menyalatkan dan mengantar warga yang meninggal ke pemakaman.

Advertisement

Saat di perjalanan ke lokasi pemakaman, yaitu sekitar Jl Jenderal Sudirman, seorang pemuda sedang mengendarai sepeda motor dengan gaya bebas dan mengangkat salah satu ban motor (standing freestyle). Pelaku yang bernama Tamsir, 21, membawa motor secara ugal-ugalan itu dan menabrak rumah salah satu warga yang merupakan ustad setempat. Aksi itu terjadi sekitar 50 meter sebelum iring-iringan jenazah lewat.

Pelaku diduga anggota geng motor karena membawa motor tidak standar dan ngebut tanpa alasan yang jelas. Melihat kejadian itu, Kopka Candra menegur pelaku yang menabrak rumah tersebut, tetapi mendapatkan perlawanan.

“Melihat hal itu, Serda Musaini mengatakan ‘Kamu kok melawan, dia itu [Kopka Candra] anggota TNI juga walau pakai pakaian sipil usai menyalatkan jenazah’,” kata Cucu menirukan ucapan Musaini.

Advertisement

Karena merasa tidak terima ditegur, pelaku kemudian datang kembali menjumpai Serda Musaini setelah proses pemakaman jenazah warga selesai. Saat itulah, Tamsir melakukan penikaman sehingga Serda Musaini mengalami luka tusukan dan meninggal dunia.

“Kami mendorong aparat TNI dan kepolisian untuk mengusut tuntas dan menertibkan semua pelaku dan geng motor yang ada di wilayah Pangdam I Bukit Barisan mulai Sumut, Sumbar, Riau, dan Kepri,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif