Soloraya
Jumat, 7 Juli 2017 - 19:35 WIB

LALU LINTAS SOLO : Jl. S. Parman Dibuat Searah, Waspadai Kemacetan di 3 Lokasi Ini

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Konsep rekayasa lalu lintas Jl. S. Parman Solo. (Istimewa/Dok. Dishub Solo)

Lalu lintas Solo, Dishub akan kembali memberlakukan sistem satu arah di Jl. S. Parman.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Solo bakal kembali memberlakukan sistem satu arah (SSA) di Jl. S. Parman, Kelurahan Gilingan, Banjarsari, seiring kelanjutan proyek perbaikan jalan tersebut oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Solo.

Advertisement

Pemberlakukan kembali SSA di Jl. S. Parman dari utara ke selatan tersebut berlangsung sebulan mulai Minggu (9/7/2017) hingga Rabu (9/8/2017) mendatang. Kasi Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas Dishub Solo, Ari Wibowo, mengatakan penerapan SSA di Jl. S. Parman sebelumnya pernah dilakukan pada Selasa (9/5/2017) hingga Rabu (14/6/2017) karena jalan itu tengah diperbaiki. (Baca juga: Diperbaiki, Jl. S. Parman Hanya Bisa Dilalui Satu Arah)

Pengerjaan perbaikan jalan dan pemberlakuan SSA kemudian dihentikan sementara untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2017. “Tahap II perbaikan Jl. S. Parman segera dimulai kembali setelah tertunda karena kami minta off selama masa angkutan Lebaran. Dengan adanya kegiatan tersebut, kami kembali melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas. Kami minta masyarakat bisa memaklumi dan menyesuaikan diri dengan adanya kebijakan penerapan SSA sementara di Jl. S. Parman,” kata Ari saat ditemui Solopos.com di Kantor Dishub Solo, Jumat (7/7/2017).

Advertisement

Pengerjaan perbaikan jalan dan pemberlakuan SSA kemudian dihentikan sementara untuk mendukung kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2017. “Tahap II perbaikan Jl. S. Parman segera dimulai kembali setelah tertunda karena kami minta off selama masa angkutan Lebaran. Dengan adanya kegiatan tersebut, kami kembali melakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas. Kami minta masyarakat bisa memaklumi dan menyesuaikan diri dengan adanya kebijakan penerapan SSA sementara di Jl. S. Parman,” kata Ari saat ditemui Solopos.com di Kantor Dishub Solo, Jumat (7/7/2017).

Ari menjelaskan pengguna kendaraan roda empat dari arah Pasar Legi (selatan), perempatan Panggung (timur), Stasiun Solo Balapan (barat), yang akan menuju wilayah Solo utara sementara tidak bisa lewat Jl. S. Parman. Pengendara bisa memilih jalan lain, misalnya Simpang Banjarsari.

Dishub hanya mengizinkan kendaraan roda dua lewat Jl. S. Parman dari selatan ke utara. Dishub segera memasang rambu-rambu lalu lintas di kawasan itu.

Advertisement

Ditanya soal potensi kemacetan yang timbul akibat penerapan SSA di Jl. S. Parman, Ari memprediksi hanya terjadi kepadatan lalu lintas di tiga lokasi, antara lain simpang empat Balapan, simpang empat Banjarsari, dan simpang empat Ngemplak.

Penilaian itu merujuk pada dampak rekayasa lalu lintas sebelumnya saat perbaikan Jl. S. Parman tahap I. Dia menyebut kepadatan arus lalu lintas di ketiga lokasi itu tidak bisa dihindarkan karena menjadi rujukan banyak kendaraan yang akan menuju ke wilayah Solo utara saat Jl. S. Parman diberlakukan SSA dari utara ke selatan.

Ari menambahkan pemberlakuan SSA di Jl. S. Parman otomatis mengubah juga rute transportasi umum. Bus AKDP maupun bus AKAP dari arah timur yang akan menuju Terminal Tirtonadi tidak bisa lewat Jl. S. Parman melalui Jl. Monginsidi.

Advertisement

Bus harus belok ke kanan saat sampai di pertigaan Beringin. Sesampainya di simpang Ngemplak, bus diarahkan ke utara masuk Jl. Letjen Sutoyo, kemudian belok ke kiri menyusuri Jl. Kolonel Sugiono. Setibanya di simpang Joglo, bus diarahkan belok ke Jl. Mangun Sarkoro dan berbelok ke kiri saat sampai di Jl. Singosari Timur. Bus tinggal melewati Jl. Praon dan Jl. Popda sebelum sampai di Terminal Tirtonadi.

Kasi Pembangunan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Solo, Joko Supriyanto, menerangkan proyek peningkatan Jl. S. Parman didanai pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Penugasan 2017. Peningkatan jalan dikerjakan kontraktor CV Risma Larasati dengan tenggat waktu 150 hari mulai dari 5 Mei sampai 15 Oktober.

Selain peningkatan kualitas jalan, dia menyebut, dilakukan juga penggantian saluran air menggunakan box culvert di Jl. S. Parman. Joko menjabarkan proyek peningkatan Jl. S. Parman dilakukan dengan pemasangan rigid beton dan overlay jalan.

Advertisement

Selain itu, dilakukan juga pembuatan drainase dan trotoar. Pembangunan rigid beton dikerjakan di Jl. S. Parman ruas dari rel kerata api (KA) ke utara sepanjang 60 meter. Setelah itu, dilakukan overlay jalan hingga APILL Gilingan Jl. A. Yani. Pekerjaan dilakukan bergantian dengan mendahulukan sisi timur terlebih dahulu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif