SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Kota Solo mengusung barang saat pemindahan aset kantor sementara BPBD di bekas Rumah Instansi Metrologi 73/02, Jl. A. Yani, Banjarsari, Solo, Rabu (5/7/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)
BPBD Solo pindah kantor.
Solopos.com, SOLO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo untuk sementara pindah markas dari kompleks Balai Kota Solo ke bekas bangunan kantor Metrologi di Sumber, Banjarsari, Solo. Proses boyongan dikerjakan pegawai BPBD dibantu sejumlah sukarelawan mulai Rabu (5/7/2017).
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kota Solo, Eko Prajudhy Noor Aly mengatakan pemindahan markas BPBD dari kompleks Balai Kota ke bekas bangunan kantor Metrologi sebagai kantor sementara sebelum BPBD menempati lokasi permanen.
Sesuai rencana Pemkot akan membangun kantor BPBD di kawasan Silir, Kelurahan Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon. Markas BPBD dipindahkan sementara ke Sumber karena pertimbangan lokasi kantor di kompleks Balai Kota kurang representatif.
“Sering mengganggu aktivitas dinas lain di Balai Kota. Jadi kita juga banyak mendapatkan komplain, akhirnya BPBD memutuskan untuk pindah markas,” katanya ketika berbincang dengan wartawan, Rabu.
BPBD menerima banyak komplain dinas lain, terutama saat melakukan pemanasan peralatan BPBD. Selain itu lokasi kantor BPBD juga kurang representatif. Utamanya saat tim BPBD harus gerak cepat menangani kebencanaan. “Kurang leluasa karena akses keluar masuknya,” kata dia.
Sekretaris Daerah (Sekda) Solo Budi Yulistianto mengatakan Pemkot berencana memindahkan kantor BPBD di kawasan Silir. Rencana pemindahan kantor BPBD masuk dalam evaluasi penempatan kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot.
“Kantor BPBD kita rencanakan pindah di Silir. Di sana ada tanah milik Pemkot yang siap dibangun untuk kantor BPBD,” kata Budi belum lama ini. Namun demikian, Budi belum bisa memastikan kapan kantor BPBD akan dibangun.
“Mungkin kantor BPBD akan mulai dibangun tahun depan. Kalau tahun ini belum dianggarkan,” katanya.
Menurut Budi, pemindahan kantor BPBD yang kini menempati bekas kantor Satpol PP di kompleks Balai Kota mendesak dilakukan. Hal ini lantaran akses di Balai Kota dinilai cukup sulit. Padahal kantor BPBD harusnya berada di lokasi strategis dan memiliki lahan luas agar bisa leluasa dalam operasionalnya.