Jogja
Rabu, 5 Juli 2017 - 21:20 WIB

Balon Udara Jatuh di Kawasan SUTET, Warga Resah

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Suhartono menunjukan sisa balon udara yang jatuh di atas rumahnya di Dusun Kedungdowo Kulon, Pampang, Paliyan, Senin (3/7/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Penemuan balon udara berukuran besar di pekarangan rumah salah satu warga Dusun Kedungrejo, Wonolelo, Pleret membuat warga setempat was-was

Harianjogja.com, BANTUL –Penemuan balon udara berukuran besar di pekarangan rumah salah satu warga Dusun Kedungrejo, Wonolelo, Pleret membuat warga setempat was-was.

Advertisement

Pasalnya di Padukuhan Kedungrejo terdapat SUTET (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi) yang sangat berbahaya jika terkena balon udara. Apalagi sebagaimana diketahui, kebanyakan balon udara tersebut diterbangkan dengan menggunakan api ataupun gas.

Berdasarkan keterangan dari Dukuh Kedungrejo, Sugiyono pada Selasa (4/7/2017) sekitar pukul 17.30 WIB, salah satu warganya yang bernama Winardi Harjo (66) melaporkan ada balon udara jatuh di pekarangan rumahnya. Saat ditemukan, balon udara tersebut sudah padam dan tergeletak di atas tanah.

Namun ia sempat panik karena baru pertama kali melihat balon udara dengan ukuran sebesar itu. Akhirnya balon tersebut dibawa ke rumah Kepala Dukuh. “Langsung lapor ke FPRB [Forum Penananggulangan Resiko Bencana] dan Bhabin,” ujarnya pada Rabu (5/7/2017).

Advertisement

Sugiyono menuturkan tak lama setelah penemuan balon udara tersebut dilaporkan, Bhabinkamtibmas Desa Wonolelo langsung mendatangi rumahnya untuk mengecek temuan tersebut. Menurutnya, Bhabinkamtibmas menyarankannya untuk menyimpan balon udara tersebut dan tidak mengumumkannya kepada warga lain. “Takut dilihat anak-anak dan ditiru, bahaya,” ucapnya.

Padahal menurut Sugiyono, di Padukuhan Kedungrejo terdapat sutet dengan jalur aliran listrik yang berbahaya jika terkena api ataupun gas yang digunakan untuk menerbangkan balon udara tersebut. Selain itu, balon udara juga dapat berbahaya jika jatuh di rumah warga dan dapat mengganggu lalu lintas penerbangan di udara.

Berdasarkan pantauan Harianjogja.com, balon udara tersebut memang berukuran besar dengan diameter rangka satu meter, lebar empat meter dan panjang empat meter. Rangka terbuat dari bambu yang dililit dengan plastik bening sebagai badan balon. Saking besarnya, untuk menghubungkan antara plastik satu dengan lainnya digunakan selotip berwarna coklat.

Advertisement

Sedangkan tempat sumbunya dibuat dari kawat. “Perkiran bahan bakarnya api, terlihat dari plastik yang menghitam terkena asap,” ujar Kapolsek Pleret, AKP Sumanto.

Sumanto menambahkan hingga saat ini belum dapat dipastikan dari mana balon udara tersebut berasal. Namun pihaknya meyakini asalnya tidak dari wilayah Pleret dan sekitarnya, sebab tidak ada tradisi menyalakan balon udara saat perayaan lebaran. Ia memperkirakan balon tersebut berasal dari luar DIY.

Tetapi pihaknya tetap mewaspadai adanya balon udara yang beberapa saat terakhir jatuh di wilayah DIY, apalagi ini temuan pertama di wilayah Bantul. “Terutama mengganggu penerbangan,” ujarnya.

Advertisement
Kata Kunci : Balon Udara
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif