Soloraya
Rabu, 5 Juli 2017 - 18:35 WIB

Balai Desa Gagak Sipat Boyolali Diserbu Kawanan Lalat

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lalat bergerombol di salah satu meja Balai Desa Gagak Sipat, Ngemplak, Boyolali, Rabu (5/6/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Kawanan lalat mengganggu kenyamanan pegawai dan warga yang beraktivitas di Balai Desa Gagak Sipat, Boyolali.

Solopos.com, BOYOLALI — Kenyamanan ruangan Balai Desa Gagak Sipat, Kecamatan Ngemplak, akhir-akhir ini terganggu oleh serbuan ribuan ekor lalat yang beterbangan dan hinggap di sejumlah ruangan pelayanan balai desa tersebut.

Advertisement

Pantauan Solopos.com di lokasi, Rabu (5/6/2017), binatang jenis serangga itu terlihat bebas beterbangan dan hinggap di meja, kursi, dan dinding-dinding ruangan Balai Desa Gagak Sipat. Bahkan, saking banyaknya lalat-lalat di sana, sejumlah warga pengunjung Balai Desa merasa jijik.

Acara pertemuan warga di balai desa juga sempat terganggu karena binatang bersayap itu datang tanpa diundang di tengah mereka. Alhasil, sebagian tamu undangan tak bersedia menyantap hidangan yang disediakan panitia.

Advertisement

Acara pertemuan warga di balai desa juga sempat terganggu karena binatang bersayap itu datang tanpa diundang di tengah mereka. Alhasil, sebagian tamu undangan tak bersedia menyantap hidangan yang disediakan panitia.

“Saya bawa pulang jajannya. Saya jijik melihat banyak lalat menempel di jajanan,” kata salah satu tamu undangan saat meninggalkan lokasi acara.

Salah satu perangkat Desa Gagak Sipat, Suwandi, menjelaskan lalat-lalat itu berasal dari salah satu kandang ayam di wilayah RT 001/ RW 003, tak jauh dari Balai Desa Gagak Sipat. Saat masa panen ayam potong telah tiba, jumlah lalat yang berkunjung ke Balai Desa tak kepalang banyaknya.

Advertisement

Menurut Suwandi, masalah lalat-lalat itu telah berulang kali dikeluhkan warga Gagak Sipat. Korban lalat-lalat itu bukan hanya perangkat desa dan warga yang beraktivitas di Balai Desa. Warga yang tinggal di sekitar RT 001/ RW 003 juga merasakan dampak buruknya.

“Di samping Balai Desa ini juga ada perumahan baru. Mereka semua mengeluhkan hal yang sama,” terangnya.

Camat Ngemplak, Nugroho, yang ikut hadir dalam acara pertemuan itu langsung meminta keterangan kepada perangkat desa. Camat meminta masalah kandang ayam sebagai sumber lalat itu segera diselesaikan.

Advertisement

“Coba cek izinnya. Kok bisa ada kandang ayam di tengah-tengah permukiman warga. Ini mestinya enggak boleh,” ujarnya.

Menurut keterangan, berdirinya kandang ayam itu sudah sejak lama, jauh sebelum banyak permukiman di wilayah sekitarnya. Seiring perkembangan zaman, keberadaan kandang ayam itu mulai mengganggu lingkungan.

“Sudah sejak lama berdiri kandang ayam dalam jumlah ribuan ekor. Lambat laun, jumlah permukiman padat dan mulai menimbulkan gesekan sosial,” terang Suwandi.

Advertisement

Dia menambahkan pemilik usaha peternakan ayam potong warga luar daerah. “Pemilik usaha hanya sewa lahan,” terangnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif